Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) menargetkan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas yang dibiayai APBN selesai Oktober 2013.
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto di Jakarta, Selasa mengatakan, SPBG tersebut merupakan perpaduan mekanisme stasiun induk-anak (mother-daughter station), pipa (online), dan unit pengisian bergerak (mobile refueling unit/MRU).
"Kalau rinciannya saya lupa," katanya.Menurut dia, saat ini, pihaknya sedang melakukan tender pembangunannya.
"April ini tender selesai. Lalu, Mei mulai dibangun," katanya. Pemerintah menargetkan pembangunan 11 SPBG di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada 2013.
Sembilan SPBG dibangun Pertamina melalui dana APBN sebesar Rp447 miliar dan dua unit lainnya dibiayai sendiri BUMN migas tersebut. Di luar dana Rp447 miliar, Pertamina juga akan membangun infrastruktur jaringan pipa gas yang didanai APBN senilai Rp127 miliar. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto di Jakarta, Selasa mengatakan, SPBG tersebut merupakan perpaduan mekanisme stasiun induk-anak (mother-daughter station), pipa (online), dan unit pengisian bergerak (mobile refueling unit/MRU).
"Kalau rinciannya saya lupa," katanya.Menurut dia, saat ini, pihaknya sedang melakukan tender pembangunannya.
"April ini tender selesai. Lalu, Mei mulai dibangun," katanya. Pemerintah menargetkan pembangunan 11 SPBG di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada 2013.
Sembilan SPBG dibangun Pertamina melalui dana APBN sebesar Rp447 miliar dan dua unit lainnya dibiayai sendiri BUMN migas tersebut. Di luar dana Rp447 miliar, Pertamina juga akan membangun infrastruktur jaringan pipa gas yang didanai APBN senilai Rp127 miliar. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013