Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal TNI (Pur) Agum Gumelar mengajukan empat kriteria yang harus dipenuhi figur pemimpin nasional pada masa mendatang.
"Pemimpin nasional haruslah dapat menjadi teladan bagi rakyat," katanya saat menyampaikan sambutan pada pertemuan ratusan anggota Pepabri Bali di sekretariat pemenangan Cagub-Cawagub, Pastika-Sudikerta, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, figur pemimpin nasional haruslah memiliki kepribadian yang bagus, rekam jejak yang baik, jiwa kepemimpinan yang teruji, dan latar belakang keluarga yang bagus.
"Dari sisi kepribadian haruslah pemimpin di negara merupakan sosok yang Pancasilais dan mampu menjaga keutuhan NKRI. Sedangkan rekam jejak diperlukan supaya pemimpin yang terpilih jangan sampai memiliki sejarah yang buruk," ujarnya.
Kepemimpinan harus teruji, jelas dia, supaya tidak sembarang orang tiba-tiba menjadi pemimpin yang justru akhirnya tidak dapat memberikan teladan yang baik.
"Peran keluarga pun menjadi penting. Bagaimana seorang pemimpin dapat mengelola negara dengan baik kalau di rumah tangganya saja tidak becus mengurusi keluarga," ucapnya yang juga mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong itu. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pemimpin nasional haruslah dapat menjadi teladan bagi rakyat," katanya saat menyampaikan sambutan pada pertemuan ratusan anggota Pepabri Bali di sekretariat pemenangan Cagub-Cawagub, Pastika-Sudikerta, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, figur pemimpin nasional haruslah memiliki kepribadian yang bagus, rekam jejak yang baik, jiwa kepemimpinan yang teruji, dan latar belakang keluarga yang bagus.
"Dari sisi kepribadian haruslah pemimpin di negara merupakan sosok yang Pancasilais dan mampu menjaga keutuhan NKRI. Sedangkan rekam jejak diperlukan supaya pemimpin yang terpilih jangan sampai memiliki sejarah yang buruk," ujarnya.
Kepemimpinan harus teruji, jelas dia, supaya tidak sembarang orang tiba-tiba menjadi pemimpin yang justru akhirnya tidak dapat memberikan teladan yang baik.
"Peran keluarga pun menjadi penting. Bagaimana seorang pemimpin dapat mengelola negara dengan baik kalau di rumah tangganya saja tidak becus mengurusi keluarga," ucapnya yang juga mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong itu. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013