Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana mengingatkan kepada seluruh peserta seleksi pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) baik itu Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tidak percaya kepada oknum calo yang mengaku bisa membantu kelulusan.
"Agar dipahami bahwa seleksi yang berbasis 'Computer Assisted Test' (CAT) ini sudah sangat transparan," ujar Lihadnyana saat meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pengadaan CPNS lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tahun 2024 di Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Selasa seperti yang dikutip dari keterangan pers yang diterima di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, hasil seleksi tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun karena nilai langsung muncul setelah peserta selesai tes.
Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan kepada seluruh peserta termasuk para orang tua peserta untuk tidak percaya oknum yang mengaku bisa membantu kelulusan. Peringatan ini kembali diutarakannya mengingat setiap tahun masih ada korban penipuan seleksi CPNS.
“Sehingga tidak pernah berhenti saya mengingatkan bahwa yang bisa menolong kelulusan peserta adalah dirinya sendiri, kesiapan mereka. Karena ini pakai sistem, hari itu juga sudah kelihatan hasilnya,” katanya.
Dengan berbasis CAT, seleksi sudah berjalan dengan sangat transparan. CAT ini juga sudah menghasilkan birokrat yang tidak hanya unggul secara kompetensi, namun juga memiliki kekuatan mental yang mumpuni.
Termasuk juga kapabilitas dari birokrat-birokrat tersebut. Dengan demikian, keberadaan program pengadaan CPNS melalui CAT ini diharapkan bisa mendorong kinerja organisasi. Bukan sebaliknya, malah menjadi beban pemerintah.
“Siapa yang berkualitas, itu yang lulus. Tidak memandang yang ikut tes itu anak pejabat, anak petani atau anak-anak lainnya. Kalau sudah lulus melalui CAT, ya mereka lulus,” ujar Lihadnyana.
Sementara itu, Kepala Kanreg X BKN Denpasar Yudhantoro Bayu Wiratmoko memberikan apresiasi atas pelaksanaan SKD CPNS di Buleleng ini. Tempat yang digunakan pun dinilai sangat representatif.
Jumlah komputer pun ada 200 unit dan masih bisa ditambah. Setelah melakukan peninjauan dan evaluasi, tempat ini bisa dijadikan titik lokasi acuan seleksi menggunakan CAT nantinya.
“Bukan hanya bisa digunakan oleh Buleleng saja, tapi nanti peserta dari daerah sekitar Buleleng bisa menggunakan,” kata dia.
“Bukan hanya bisa digunakan oleh Buleleng saja, tapi nanti peserta dari daerah sekitar Buleleng bisa menggunakan,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024