Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan pihaknya masih perlu berhitung kembali untuk mewujudkan pembangunan monorel yang akan dibuat mengelilingi berbagai daerah di Pulau Dewata.
"Pembangunan monorel sangat besar manfaatnya untuk pemerataan dan membuka destinasi wisata pada titik-titik yang tidak tersentuh sarana transportasi," katanya, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah sempat menghitung diperlukan biaya sekitar Rp17 triliun untuk pembangunan monorel keliling Pulau Bali itu.
"KAI, Kementerian Pariwisata, Pemprov Bali, dan Kementerian Perhubungan setahun lalu juga sudah menandatangani MoU (nota kesepahaman). Tetapi setelah ada studi kelayakan awal, ternyata tidak mampu untuk melanjutkan rencana tersebut," ucapnya.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mendukung rencana pemerintah untuk pembangunan monorel sebagai upaya mengatasi kemacetan.
"Hanya saja masih perlu dikaji tempat-tempat mana saja yang memerlukan itu. Menurut saya perlu dihidupkan kembali angkutan-angkutan penghubung sehingga dapat menjangkau lebih banyak titik yang selama ini tidak tersentuh," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pembangunan monorel sangat besar manfaatnya untuk pemerataan dan membuka destinasi wisata pada titik-titik yang tidak tersentuh sarana transportasi," katanya, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah sempat menghitung diperlukan biaya sekitar Rp17 triliun untuk pembangunan monorel keliling Pulau Bali itu.
"KAI, Kementerian Pariwisata, Pemprov Bali, dan Kementerian Perhubungan setahun lalu juga sudah menandatangani MoU (nota kesepahaman). Tetapi setelah ada studi kelayakan awal, ternyata tidak mampu untuk melanjutkan rencana tersebut," ucapnya.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mendukung rencana pemerintah untuk pembangunan monorel sebagai upaya mengatasi kemacetan.
"Hanya saja masih perlu dikaji tempat-tempat mana saja yang memerlukan itu. Menurut saya perlu dihidupkan kembali angkutan-angkutan penghubung sehingga dapat menjangkau lebih banyak titik yang selama ini tidak tersentuh," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013