Denpasar (Antara Bali) - Pimpinan PT Jamsostek Cabang Bali, Abimayu Utanto Dwi menyatakan hingga akhir 2009 tercatat lebih dari 300.000 pekerja dari 2.610 perusahaan menjadi anggota Jamsostek.

"Sedangkan total klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp81,5 miliar," kata Abimayu Utanto Dwi di Sanur, Bali, Jumat.

Dikatakan, dari total jumlah anggota Jamsostek di wilayahnya ternyata sebagian berstatus nonaktif.

"Sekitar 178.345 pekerja berstatus anggota nonaktif, sementara jumlah perusahaan yang nonaktif berjumlah 1.477 perusahaan," katanya saat acara penanaman pohon penghijauan dan bersih-bersih Pantai Mertasari di kawasan Sanur.

Ia mengatakan, dari total klaim yang dibayar kepada pekerja, jumlah klaim terbesar adalah jaminan hari tua (JHT) sebesar Rp65,73 miliar dari 125.018 pekerja.     

Sedangkan, pemeliharaan kesehatan (JPK) sebesar Rp10,48 miliar dari 10.969 pekerja. Sementara untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebesar Rp2,74 miliar dan klaim kematian sebesar Rp2,56 miliar.

Dalam kesempatan tersebut, Abimanyu menyatakan komitmennya untuk menjaga lingkungan.

"Lingkungan menjadi hal penting bagi Jamsostek. Lingkungan akan berpengaruh terhadap kesehatan pekerja dan kinerja pekerja," katanya.

Dikatakan, Jamsostek menyumbang sekitar 3.000 pohon untuk kota Denpasar. Sebelum program ini, pihaknya juga sudah melaksanakan penanaman pohon di sejumlah daerah.

"Lingkungan menjadi isu yang sangat penting dan harus menjadi konsen semua pihak," ucapnya.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menyatakan, program penenaman pohon di Pantai Mertasari bantuan dari Jamsostek ini merupakan rangkaian ulang tahun Kota Denpasar.

Terkait dengan program Jamsostek, Rai Mantra hanya bisa mendorong para pemilik perusahaan lebih aktif mengikutsertakan karyawannya.

"Pengawasan internal seperti serikat pekerja menjadi pihak yang paling penting dalam keikutsertaan pekerja dalam Jamsostek. Kita sebagai regulator hanya mengawasi," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010