Tangerang (Antara Bali) - SM (15 tahun), pelajar SMK PGRI di Kabupaten Tangerang, Banten, ditangkap jajaran Polres Kota Tangerang, karena mengubur bayi yang dilahirkannya secara hidup-hidup bersama kekasihnya, SR (17).
"SM melahirkan bayi dari hasil hubungannya dengan SR. Karena masih berstatus sebagai pelajar, kemudian bayi yang baru dilahirkannya langsung dikubur agar tidak diketahui orang lain," kata Kasatreskrim Polres Kota Tangerang, Shinto Silitonga di Tangerang, Senin.
Dari keterangan pelaku, kata Shinto, bayi malang tersebut dilahirkan pada tanggal 8 Maret 2013 oleh SM secara manual tanpa melalui persalinan medis.
Setelah bayi itu lahir, kemudian SM memberitahu kekasinya, SR untuk proses kelanjutan pengurusan. Namun, SR meminta kepada SM untuk segera mengubur bayi itu di bawah pohon bawah dekat rumah di Kampung Talaga RT 01/02 Desa Talaga Cikupa.
"Kondisi bayi ketika dikubur masih hidup. Namun, pelaku membungkusnya dengan kantong plastik dan dimasukan ke dalam tas sekolah agar tidak diketahui orang lain," katanya.
Pada tanggal 13 Maret 2013, warga sekitar kemudian menemukan gundukan tanah yang ternyata kuburan bayi lengkap dengan tali pusarnya.
"Pak Pujo secara tidak sengaja menginjak gundukan tanah tersebut. Setelah dilihat, ternyata mayat bayi yang terbungkus kantong plastik," katanya. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"SM melahirkan bayi dari hasil hubungannya dengan SR. Karena masih berstatus sebagai pelajar, kemudian bayi yang baru dilahirkannya langsung dikubur agar tidak diketahui orang lain," kata Kasatreskrim Polres Kota Tangerang, Shinto Silitonga di Tangerang, Senin.
Dari keterangan pelaku, kata Shinto, bayi malang tersebut dilahirkan pada tanggal 8 Maret 2013 oleh SM secara manual tanpa melalui persalinan medis.
Setelah bayi itu lahir, kemudian SM memberitahu kekasinya, SR untuk proses kelanjutan pengurusan. Namun, SR meminta kepada SM untuk segera mengubur bayi itu di bawah pohon bawah dekat rumah di Kampung Talaga RT 01/02 Desa Talaga Cikupa.
"Kondisi bayi ketika dikubur masih hidup. Namun, pelaku membungkusnya dengan kantong plastik dan dimasukan ke dalam tas sekolah agar tidak diketahui orang lain," katanya.
Pada tanggal 13 Maret 2013, warga sekitar kemudian menemukan gundukan tanah yang ternyata kuburan bayi lengkap dengan tali pusarnya.
"Pak Pujo secara tidak sengaja menginjak gundukan tanah tersebut. Setelah dilihat, ternyata mayat bayi yang terbungkus kantong plastik," katanya. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013