Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan konsep green job atau pekerjaan hijau di sektor pariwisata saat memberi pengantar panel diskusi Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF-MSP).
“Kami tutup dengan sebuah pemikiran green job yang dihasilkan oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti kita lihat pariwisata ini memiliki konsep berkelanjutan yang mampu menciptakan enam kali lipat lapangan kerja,” kata Sandiaga Unodi Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Pada kesempatan itu Menparekraf ingin peserta konferensi menyadari dampak baik dari pekerjaan hijau di sisi pariwisata, khususnya pariwisata berkelanjutan yang diterapkan di Indonesia, dimana setiap dolar investasi akan memberi enam kali lipat lapangan pekerjaan.
Dalam paparannya Sandiaga menyinggung sebanyak 25 juta penduduk Indonesia mata pencahariannya bergantung kepada pariwisata.
Artinya lapangan kerja pariwisata telah mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan sekaligus melestarikan warisan budaya.
Pemerintah Indonesia kemudian mengidentifikasi beberapa pekerjaan hijau terkait pariwisata yang muncul.
Baca juga: Pemerintah buat rapat terbatas untuk larang perubahan fungsi sawah di Bali
Seperti perusahaan rintisan mitra Kemenparekraf yang bekerja dengan mencatat emisi karbon yang dihasilkan setiap pertemuan internasional, kemudian menawarkan penanaman bakau sebagai pengganti emisi yang dihasilkan.
“Ini kami harapkan bisa lebih menjadi fokus pembangunan ke depan terutama dalam menghasilkan pekerjaan hijau bagi generasi z dan selanjutnya,” ujar Menparekraf.
“Saya mengambil contoh penanaman hutan mangrove kerja sama kita di Pemuteran dan Benoa, juga ada restorasi terumbu karang, dan juga desa wisata yang selalu diikutsertakan dengan kegiatan menjaga kelestarian lingkungan,” sambungnya.
Oleh karena itu, menurutnya, pekerjaan hijau di sektor pariwisata dapat diciptakan tidak hanya di pusat kota namun juga pedesaan, sebab di Indonesia sendiri inisiatif pariwisata berkelanjutan dan peluang kolaborasinya cukup jauh dan luas.
Baca juga: Pemangku pariwisata Bali setuju hentikan alih fungsi lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Kami tutup dengan sebuah pemikiran green job yang dihasilkan oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti kita lihat pariwisata ini memiliki konsep berkelanjutan yang mampu menciptakan enam kali lipat lapangan kerja,” kata Sandiaga Unodi Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Pada kesempatan itu Menparekraf ingin peserta konferensi menyadari dampak baik dari pekerjaan hijau di sisi pariwisata, khususnya pariwisata berkelanjutan yang diterapkan di Indonesia, dimana setiap dolar investasi akan memberi enam kali lipat lapangan pekerjaan.
Dalam paparannya Sandiaga menyinggung sebanyak 25 juta penduduk Indonesia mata pencahariannya bergantung kepada pariwisata.
Artinya lapangan kerja pariwisata telah mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan sekaligus melestarikan warisan budaya.
Pemerintah Indonesia kemudian mengidentifikasi beberapa pekerjaan hijau terkait pariwisata yang muncul.
Baca juga: Pemerintah buat rapat terbatas untuk larang perubahan fungsi sawah di Bali
Seperti perusahaan rintisan mitra Kemenparekraf yang bekerja dengan mencatat emisi karbon yang dihasilkan setiap pertemuan internasional, kemudian menawarkan penanaman bakau sebagai pengganti emisi yang dihasilkan.
“Ini kami harapkan bisa lebih menjadi fokus pembangunan ke depan terutama dalam menghasilkan pekerjaan hijau bagi generasi z dan selanjutnya,” ujar Menparekraf.
“Saya mengambil contoh penanaman hutan mangrove kerja sama kita di Pemuteran dan Benoa, juga ada restorasi terumbu karang, dan juga desa wisata yang selalu diikutsertakan dengan kegiatan menjaga kelestarian lingkungan,” sambungnya.
Oleh karena itu, menurutnya, pekerjaan hijau di sektor pariwisata dapat diciptakan tidak hanya di pusat kota namun juga pedesaan, sebab di Indonesia sendiri inisiatif pariwisata berkelanjutan dan peluang kolaborasinya cukup jauh dan luas.
Baca juga: Pemangku pariwisata Bali setuju hentikan alih fungsi lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024