Fasilitas unit penggilingan padi (rice milling unit/RMU), yang akan dioperasikan Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana, Kabupaten Badung, Bali, siap mengolah hasil panen padi petani setempat.
"RMU ini siap menyerap gabah petani Badung, kemudian memproduksi gabah untuk dapat menghasilkan beras, yang berkualitas dan kemudian dipasarkan ke masyarakat Badung, Bali, bahkan nasional," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung Ida Bagus Gede Arjana di Mangupura, Bali, Senin.
Biaya pembangunan RMU sepenuhnya dari Pemerintah Kabupaten Badung melalui penyertaan modal yang dipisahkan pada 2023.
Menurut Gede Arjana, hal itu merupakan kebijakan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang sejalan dengan kebijakan nasional untuk pengendalian inflasi.
"Dengan penyertaan modal ini, harapannya Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana memiliki unit usaha yang baru dalam rangka menambah pendapatan," kata dia.
Baca juga: Produktivitas padi di Badung raih peringkat tiga tertinggi nasional
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana I Wayan Suryantara mengungkapkan pembangunan RMU diharapkan bisa membantu masyarakat dan petani dalam mengatasi permasalahan pascapanen.
"Kami akan tetap mohon bimbingan, tuntunan, dan pendampingan kepada Pemkab Badung dalam usaha membangun Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana ini," ungkap dia.
Ia menjelaskan pembangunan RMU, yang dimulai sejak Januari 2024, rampung pada Agustus ini.
Nantinya, hasil penyerapan gabah petani akan diolah menjadi beras di unit penggilingan padi dengan mesin berkapasitas tiga ton per jam.
"RMU dilengkapi rangkaian mesin untuk membersihkan dan menurunkan kadar air pada gabah kering sawah di bawah 27 persen menuju kadar air akhir gabah kering giling yang diinginkan yakni mencapai 14 persen, dengan laju pengeringan 0,8 persen sampai 1,2 persen per jam," kata Wayan Suryantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"RMU ini siap menyerap gabah petani Badung, kemudian memproduksi gabah untuk dapat menghasilkan beras, yang berkualitas dan kemudian dipasarkan ke masyarakat Badung, Bali, bahkan nasional," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung Ida Bagus Gede Arjana di Mangupura, Bali, Senin.
Biaya pembangunan RMU sepenuhnya dari Pemerintah Kabupaten Badung melalui penyertaan modal yang dipisahkan pada 2023.
Menurut Gede Arjana, hal itu merupakan kebijakan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang sejalan dengan kebijakan nasional untuk pengendalian inflasi.
"Dengan penyertaan modal ini, harapannya Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana memiliki unit usaha yang baru dalam rangka menambah pendapatan," kata dia.
Baca juga: Produktivitas padi di Badung raih peringkat tiga tertinggi nasional
Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana I Wayan Suryantara mengungkapkan pembangunan RMU diharapkan bisa membantu masyarakat dan petani dalam mengatasi permasalahan pascapanen.
"Kami akan tetap mohon bimbingan, tuntunan, dan pendampingan kepada Pemkab Badung dalam usaha membangun Perusahaan Daerah Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana ini," ungkap dia.
Ia menjelaskan pembangunan RMU, yang dimulai sejak Januari 2024, rampung pada Agustus ini.
Nantinya, hasil penyerapan gabah petani akan diolah menjadi beras di unit penggilingan padi dengan mesin berkapasitas tiga ton per jam.
"RMU dilengkapi rangkaian mesin untuk membersihkan dan menurunkan kadar air pada gabah kering sawah di bawah 27 persen menuju kadar air akhir gabah kering giling yang diinginkan yakni mencapai 14 persen, dengan laju pengeringan 0,8 persen sampai 1,2 persen per jam," kata Wayan Suryantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024