Forum Ibu-ibu Buddhis (FIB) Bali menggelar pameran kuliner khas daerah kabupaten/kota dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Ketua Umum FIB Bali Sriyanti di Denpasar, Sabtu, mengatakan kegiatan ini untuk menjawab kerinduan masyarakat kota terhadap makanan daerah yang dijual jauh dari perkotaan serta memberi dampak ekonomi di tengah hari kemerdekaan.
“Makanan khas daerah kami bawa ke sini dan dijual ke masyarakat, keuntungannya digunakan oleh ibu-ibu di tiap daerahnya, jadi meriah karena mereka berkumpul bertukar ilmu, masyarakat pembeli juga berkumpul,“ kata dia.
Pameran kuliner khas daerah ini digelar di Vihara Sakyamuni, dimana dalam setengah hari makanan dan minuman yang dijual dengan harga Rp5.000-Rp100.000 ini sudah laku lebih dari 1,2 ribu kupon.
Sri mengatakan dalam pameran ini mereka menggunakan sistem kupon dengan harga Rp100.000 untuk pembelian dengan nominal yang sama.
Ini dilakukan untuk meminimalisir uang tunai di setiap stan kabupaten/kota, selain itu juga memudahkan FIB Bali mendata kunjungan.
Tidak ada target omzet dalam kegiatan ini, sebab tujuan mereka memeriahkan HUT RI dan setidaknya memberi dampak ekonomi bagi ibu-ibu forum buddhis di daerah.
Koordinator untuk stan kuliner Kabupaten Buleleng Meriana mengaku senang dengan kegiatan ini, sebab ia dan belasan ibu-ibu lainnya merasakan dampak ekonomi dan kemeriahan kemerdekaan.
Meski menempuh perjalanan jauh ke Denpasar dan harus memasak sejak pagi ia tak masalah, sebab secara tidak langsung acara ini juga mengangkat kuliner khas daerah kelahirannya.
“Kami bawa kuliner khas daerah Buleleng, ada nasi bijuk, kue iwel, dodol, tempe khas, blayag, dari produksi ibu-ibu di Buleleng, antusias masyarakat Denpasar luar biasa,” ujarnya.
Kepada media, Meriana bahkan meyakini dalam sehari ini mereka dapat mengantongi omset mencapai Rp20 juga ketika melihat sejak awal pembeli mengantre dan memesan sebelum buka.
“Kami senang bisa menyemarakkan 17 Agustus, ini juga memberi keuntungan ekonomi, semoga ke depan seluruh ibu dan perempuan selain menjadi ibu rumah tangga dapat ikut membantu menopang ekonomi keluarga,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Ketua Umum FIB Bali Sriyanti di Denpasar, Sabtu, mengatakan kegiatan ini untuk menjawab kerinduan masyarakat kota terhadap makanan daerah yang dijual jauh dari perkotaan serta memberi dampak ekonomi di tengah hari kemerdekaan.
“Makanan khas daerah kami bawa ke sini dan dijual ke masyarakat, keuntungannya digunakan oleh ibu-ibu di tiap daerahnya, jadi meriah karena mereka berkumpul bertukar ilmu, masyarakat pembeli juga berkumpul,“ kata dia.
Pameran kuliner khas daerah ini digelar di Vihara Sakyamuni, dimana dalam setengah hari makanan dan minuman yang dijual dengan harga Rp5.000-Rp100.000 ini sudah laku lebih dari 1,2 ribu kupon.
Sri mengatakan dalam pameran ini mereka menggunakan sistem kupon dengan harga Rp100.000 untuk pembelian dengan nominal yang sama.
Ini dilakukan untuk meminimalisir uang tunai di setiap stan kabupaten/kota, selain itu juga memudahkan FIB Bali mendata kunjungan.
Tidak ada target omzet dalam kegiatan ini, sebab tujuan mereka memeriahkan HUT RI dan setidaknya memberi dampak ekonomi bagi ibu-ibu forum buddhis di daerah.
Koordinator untuk stan kuliner Kabupaten Buleleng Meriana mengaku senang dengan kegiatan ini, sebab ia dan belasan ibu-ibu lainnya merasakan dampak ekonomi dan kemeriahan kemerdekaan.
Meski menempuh perjalanan jauh ke Denpasar dan harus memasak sejak pagi ia tak masalah, sebab secara tidak langsung acara ini juga mengangkat kuliner khas daerah kelahirannya.
“Kami bawa kuliner khas daerah Buleleng, ada nasi bijuk, kue iwel, dodol, tempe khas, blayag, dari produksi ibu-ibu di Buleleng, antusias masyarakat Denpasar luar biasa,” ujarnya.
Kepada media, Meriana bahkan meyakini dalam sehari ini mereka dapat mengantongi omset mencapai Rp20 juga ketika melihat sejak awal pembeli mengantre dan memesan sebelum buka.
“Kami senang bisa menyemarakkan 17 Agustus, ini juga memberi keuntungan ekonomi, semoga ke depan seluruh ibu dan perempuan selain menjadi ibu rumah tangga dapat ikut membantu menopang ekonomi keluarga,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024