Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali akan menyandingkan budaya pacuan kerbau makepung dengan polo berkuda di daerah tersebut.
"Akan ada lapangan polo berkuda di wilayah Gilimanuk. Saya akan komunikasi dengan investor agar makepung bisa diikutkan dalam olahraga itu," kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba, saat membuka Lomba Makepung Jembrana Cup di Sirkuit All In One, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Minggu.
Dia mengatakan sebagai budaya atraksi yang hanya ada di Kabupaten Jembrana, pacuan kerbau makepung bisa disandingkan dengan polo berkuda, sehingga ada kolaborasi dan harmonisasi antara budaya tradisional dan modern.
"Apalagi peserta polo berkuda bisa dari berbagai negara. Hal itu menjadi momen yang efektif untuk mengenalkan budaya lokal Jembrana," katanya.
Baca juga: Lomba pacuan kerbau makepung Jembrana menyedot ribuan penonton
Baca juga: Lomba pacuan kerbau makepung Jembrana menyedot ribuan penonton
Dia yang akan bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto, karena berjanji akan membawa makepung bisa tampil saat turnamen polo berkuda.
Kepada stafnya dia memerintahkan untuk membuat video makepung yang akan dia presentasekan kepada Prabowo.
Selain akan berusaha menyandingkan makepung dengan polo berkuda, dia juga menyinggung sirkuit tradisional pacuan makepung yang potensial hilang karena pemukiman.
Menurut dia, jalan sekitar areal persawahan yang biasanya digunakan untuk arena sirkuit makepung, seiring waktu akan hilang karena munculnya pemukiman warga.
"Yang jelas kalau sudah jadi pemukiman, warga pasti minta jalan itu diaspal. Kalau sudah diaspal, tidak bisa lagi digunakan untuk sirkuit makepung," katanya.
Karena prediksi lima sampai sepuluh tahun lagi sirkuit tradisional makepung akan hilang, pihaknya sudah membangun Sirkuit All In One di Desa Pengambengan sebagai gantinya.
Dengan adanya lahan yang dilengkapi sirkuit makepung itu, katanya, kelompok atau sekaa makepung memiliki lokasi permanen untuk latihan maupun menggelar lomba.
Baca juga: Gubernur Bali dorong tradisi makepung jadi potensi pariwisata
Baca juga: Gubernur Bali dorong tradisi makepung jadi potensi pariwisata
"Karena makepung adalah tradisi dan budaya khas Kabupaten Jembrana. Keberadaannya harus kita lestarikan, termasuk dengan menyediakan sirkuit permanen," katanya.
Keinginan Pemkab Jembrana untuk menyandingkan makepung dengan polo berkuda, juga menjadi harapan kelompok makepung di daerah tersebut.
Koordinator Makepung Jembrana Made Mara mengatakan dengan diikutsertakan saat kegiatan polo berkuda, citra makepung juga ikut terangkat.
"Pecinta polo berkuda biasanya golongan menengah ke atas. Kalau makepung yang merupakan budaya petani ini bisa ikut tampil, akan bagus sekali," katanya.
Pihaknya berharap, makepung bisa dijual saat kegiatan polo berkuda, sehingga selain mengenalkan budaya pacuan kerbau tersebut, bisa menambah penghasilan kelompok makepung untuk kebutuhan memelihara kerbau dan lain-lain.
Dalam Makepung Jembrana Cup yang dilaksanakan serangkaian HUT Kota Negara Ke-129 ini diikuti 224 pasang kerbau yang dibagi menjadi Regu Ijogading Barat dan Timur.
Makepung merupakan budaya agraris di Kabupaten Jembrana yang lahir dari kegembiraan petani usai panen.
Untuk meluapkan kegembiraan, petani berlomba dengan gerobak yang ditarik sepasang kerbau di jalan persawahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024