Pemerintah RI mengirim 25 tenaga kesehatan (nakes) untuk bertugas di RS terapung milik UAE di El Arish, Mesir, dan 15 tenaga kesehatan dari rombongan itu dipersiapkan untuk dikirim ke RS lapangan di Rafah, Gaza.
Di luar rombongan itu, ada 15 tenaga kesehatan yang dipersiapkan untuk juga berangkat ke El Arish manakala 15 tenaga kesehatan yang tergabung dalam gelombang pertama berhasil masuk ke Rafah.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberikan pembekalan terhadap 40 tenaga kesehatan itu, yang seluruhnya prajurit TNI dari tiga matra, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Rabu.
Menhan Prabowo juga mendengarkan laporan pengiriman tenaga kesehatan tersebut dari Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kemhan RI Mayjen TNI Ujang Darwis saat acara pembekalan.
"Kami mohon petunjuk dan arahan kepada tenaga kesehatan kita yang siap berangkat, dan direncanakan Jumat (9/8) dini hari berangkat," kata Dirjen Strahan kepada Menhan Prabowo saat acara.
Baca juga: Presiden Turki sebut Gaza jadi kamp pemusnahan terbesar di dunia
Dalam laporannya kepada Prabowo, Dirjen Strahan menjelaskan bahwa rombongan pertama tenaga kesehatan TNI yang terdiri atas 25 orang bakal bertugas di kapal rumah sakit (RS) terapung milik Uni Emirat Arab (UAE) di El Arish, Mesir. El Arish di Sinai, Mesir, merupakan salah satu titik berkumpulnya bantuan dari berbagai negara di dunia untuk misi kemanusiaan di Gaza. Kota itu juga menjadi titik terdekat untuk menuju perbatasan di Rafah, Gaza Selatan.
Dari 25 orang itu, Dirjen Strahan menyebut ada empat prajurit wanita TNI.
"Keberangkatan kedua akan dilaksanakan apabila situasi di RS lapangan di Rafah dinilai cukup aman bagi personel kita. Jadi, nanti dari 25 orang tersebut akan dikirim 15 orang ke RS lapangan di Rafah, baru sisa 15 orang dari Indonesia diberangkatkan bergabung di RS terapung di El Arish," kata Dirjen Strahan Kemhan RI.
Sebanyak 40 tenaga kesehatan TNI yang bakal dikirim ke Gaza itu terdiri atas dokter spesialis dan perawat dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Tenaga kesehatan TNI itu, sebagaimana disampaikan Dirjen Strahan Kemhan, juga telah mengikuti latihan pratugas selama 5 hari di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Kahupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Sekjen PBB minta semua pihak berkonflik akhiri perang di Jalur Gaza
Dirjen Strahan telah meninjau langsung fasilitas RS terapung milik UAE di El Arish pada bulan lalu.
"Hasil peninjauan kami, fasilitas kesehatan sangat lengkap. Ada laundry untuk tenaga kesehatan gratis, dan terdapat juga gym dan lapangan voli untuk pembinaan fisik bagi tenaga kesehatan," kata dia kepada Menhan Prabowo.
Ujang juga menyebut akomodasi di kapal juga baik, dan makanan untuk para tenaga kesehatan itu juga disiapkan di atas kapal.
Dalam acara pembekalan itu, Menhan Prabowo memberikan pembekalan dan arahan kepada 40 tenaga kesehatan TNI tersebut. Namun, sesi pembekalan itu secara tertutup, dan awak media diminta keluar ruangan.
Di dalam ruangan, ada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, ada juga Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Gabriel Lema, Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI dr. Yenny Purnama, Komandan PMPP TNI Mayjen TNI Taufik Budi Santoso, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Di luar rombongan itu, ada 15 tenaga kesehatan yang dipersiapkan untuk juga berangkat ke El Arish manakala 15 tenaga kesehatan yang tergabung dalam gelombang pertama berhasil masuk ke Rafah.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberikan pembekalan terhadap 40 tenaga kesehatan itu, yang seluruhnya prajurit TNI dari tiga matra, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Rabu.
Menhan Prabowo juga mendengarkan laporan pengiriman tenaga kesehatan tersebut dari Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kemhan RI Mayjen TNI Ujang Darwis saat acara pembekalan.
"Kami mohon petunjuk dan arahan kepada tenaga kesehatan kita yang siap berangkat, dan direncanakan Jumat (9/8) dini hari berangkat," kata Dirjen Strahan kepada Menhan Prabowo saat acara.
Baca juga: Presiden Turki sebut Gaza jadi kamp pemusnahan terbesar di dunia
Dalam laporannya kepada Prabowo, Dirjen Strahan menjelaskan bahwa rombongan pertama tenaga kesehatan TNI yang terdiri atas 25 orang bakal bertugas di kapal rumah sakit (RS) terapung milik Uni Emirat Arab (UAE) di El Arish, Mesir. El Arish di Sinai, Mesir, merupakan salah satu titik berkumpulnya bantuan dari berbagai negara di dunia untuk misi kemanusiaan di Gaza. Kota itu juga menjadi titik terdekat untuk menuju perbatasan di Rafah, Gaza Selatan.
Dari 25 orang itu, Dirjen Strahan menyebut ada empat prajurit wanita TNI.
"Keberangkatan kedua akan dilaksanakan apabila situasi di RS lapangan di Rafah dinilai cukup aman bagi personel kita. Jadi, nanti dari 25 orang tersebut akan dikirim 15 orang ke RS lapangan di Rafah, baru sisa 15 orang dari Indonesia diberangkatkan bergabung di RS terapung di El Arish," kata Dirjen Strahan Kemhan RI.
Sebanyak 40 tenaga kesehatan TNI yang bakal dikirim ke Gaza itu terdiri atas dokter spesialis dan perawat dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Tenaga kesehatan TNI itu, sebagaimana disampaikan Dirjen Strahan Kemhan, juga telah mengikuti latihan pratugas selama 5 hari di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Kahupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Sekjen PBB minta semua pihak berkonflik akhiri perang di Jalur Gaza
Dirjen Strahan telah meninjau langsung fasilitas RS terapung milik UAE di El Arish pada bulan lalu.
"Hasil peninjauan kami, fasilitas kesehatan sangat lengkap. Ada laundry untuk tenaga kesehatan gratis, dan terdapat juga gym dan lapangan voli untuk pembinaan fisik bagi tenaga kesehatan," kata dia kepada Menhan Prabowo.
Ujang juga menyebut akomodasi di kapal juga baik, dan makanan untuk para tenaga kesehatan itu juga disiapkan di atas kapal.
Dalam acara pembekalan itu, Menhan Prabowo memberikan pembekalan dan arahan kepada 40 tenaga kesehatan TNI tersebut. Namun, sesi pembekalan itu secara tertutup, dan awak media diminta keluar ruangan.
Di dalam ruangan, ada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, ada juga Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Gabriel Lema, Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI dr. Yenny Purnama, Komandan PMPP TNI Mayjen TNI Taufik Budi Santoso, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024