Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono membenarkan soal kejadian helikopter wisata terlilit tali layang-layang di area daya tarik wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Kabupaten Badung, Bali, pagi tadi.
Saat dihubungi di Denpasar, Senin, ia menyebut kejadian berlangsung pukul 09:46 Wita terhadap helikopter jenis Robinson R66 dengan nomor registrasi PK-VPN yang dioperasikan oleh PT. Volta Pasifik Aviasi.
“Benar, talinya kecil tidak sebesar kemarin (kejadian di Suluban Pecatu), tetapi ini kan juga menjadi catatan lagi ada terjerat tali layang-layang lagi, yang tadi pagi sekitar area GWK,” kata Agustinus.
Dari catatan Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV helikopter wisata tersebut dikemudikan oleh pilot Adhi Tri Budiono dengan dua orang penumpang untuk rute Nusa Dua-GWK-Uluwatu.
Beruntung seluruh penumpang dalam helikopter selamat dan tidak sampai terjatuh seperti helikopter PK-WSP milik PT Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, pada Jumat (19/7) lalu.
Baca juga: MDA Bali: Desa adat bisa buat aturan main layangan
“Seluruh awak helikopter beserta penumpang dalam keadaan selamat, menurut informasi yang didapatkan, helikopter terkena lilitan tali layang-layang pada ketinggian kira-kira 900 feet,” ujarnya.
Setelah berhasil mendarat, mekanik helikopter tersebut melakukan inspeksi pada baling-baling utama dan ekor, dan tidak terdapat kerusakan atau satisfactory.
Melihat sudah ketiga kalinya terjadi dalam sebulan, Kantor Otban Wilayah IV langsung menghubungi Pj Gubernur Bali untuk dikoordinasikan melalui satuan tugas pengendali layang-layang yang dibentuk setelah kejadian di Suluban Pecatu.
“Untungnya sekarang kita sudah ada satgas, pokoknya semua pemangku kebijakan atau stakeholder terkait ada grupnya seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas PMA, AirNav, Otban, TNI AU, sehingga kalau ada informasi apapun kita langsung infokan,” ujar Agustinus.
“Termasuk tadi saya lihat sudah ada Satpol PP yang nutup layangan di area GWK, kami tidak melakukan pengendalian layang-layang tetapi sudah bertemu Pj Gubernur dan pj memperhatikan sekali terkait keselamatan, tetapi layang-layang tidak mungkin ditiadakan, memang harus sejalan,” katanya.
Baca juga: Gubernur Bali janjikan langkah strategis menjawab kasus helikopter jatuh
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Saat dihubungi di Denpasar, Senin, ia menyebut kejadian berlangsung pukul 09:46 Wita terhadap helikopter jenis Robinson R66 dengan nomor registrasi PK-VPN yang dioperasikan oleh PT. Volta Pasifik Aviasi.
“Benar, talinya kecil tidak sebesar kemarin (kejadian di Suluban Pecatu), tetapi ini kan juga menjadi catatan lagi ada terjerat tali layang-layang lagi, yang tadi pagi sekitar area GWK,” kata Agustinus.
Dari catatan Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV helikopter wisata tersebut dikemudikan oleh pilot Adhi Tri Budiono dengan dua orang penumpang untuk rute Nusa Dua-GWK-Uluwatu.
Beruntung seluruh penumpang dalam helikopter selamat dan tidak sampai terjatuh seperti helikopter PK-WSP milik PT Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, pada Jumat (19/7) lalu.
Baca juga: MDA Bali: Desa adat bisa buat aturan main layangan
“Seluruh awak helikopter beserta penumpang dalam keadaan selamat, menurut informasi yang didapatkan, helikopter terkena lilitan tali layang-layang pada ketinggian kira-kira 900 feet,” ujarnya.
Setelah berhasil mendarat, mekanik helikopter tersebut melakukan inspeksi pada baling-baling utama dan ekor, dan tidak terdapat kerusakan atau satisfactory.
Melihat sudah ketiga kalinya terjadi dalam sebulan, Kantor Otban Wilayah IV langsung menghubungi Pj Gubernur Bali untuk dikoordinasikan melalui satuan tugas pengendali layang-layang yang dibentuk setelah kejadian di Suluban Pecatu.
“Untungnya sekarang kita sudah ada satgas, pokoknya semua pemangku kebijakan atau stakeholder terkait ada grupnya seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas PMA, AirNav, Otban, TNI AU, sehingga kalau ada informasi apapun kita langsung infokan,” ujar Agustinus.
“Termasuk tadi saya lihat sudah ada Satpol PP yang nutup layangan di area GWK, kami tidak melakukan pengendalian layang-layang tetapi sudah bertemu Pj Gubernur dan pj memperhatikan sekali terkait keselamatan, tetapi layang-layang tidak mungkin ditiadakan, memang harus sejalan,” katanya.
Baca juga: Gubernur Bali janjikan langkah strategis menjawab kasus helikopter jatuh
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024