Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Bali menjelaskan bahwa tujuan Operasi Patuh Agung 2024 salah satunya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
 
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigadir Jenderal Polisi I Gusti Kade Budhi Harryarsana saat Apel Kesiapan Operasi Patuh Agung 2024 di halaman depan Mapolda Bali, Denpasar, Senin, mengungkapkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas di provinsi ini mengalami peningkatan setiap tahunnya.
 
Berdasarkan data Ditlantas Polda Bali, sepanjang tahun 2023 terjadi 7.466 kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 655 orang. Angka ini mengalami peningkatan cukup signifikan hampir dua kali lipat dari angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2022 sebanyak 3.692 kasus yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak 508 orang.
 
Peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi, kata Wakapolda Bali, berkorelasi dengan peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama 2 tahun terakhir. Selama tahun 2023, terjadi 177.425 pelanggaran. Jumlah ini meningkat sebesar 22 persen dari jumlah pelanggaran pada tahun 2022 sebanyak 144.841 pelanggaran.
 
Menurut dia, kecelakaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, antara lain, faktor kendaraan, faktor lingkungan dalam hal ini kondisi jalan maupun cuaca, dan faktor manusia.
 
"Faktor manusia menjadi penyebab terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas karena melakukan pelanggaran atau tidak tertib dalam berlalu lintas," kata Brigjen Pol. Budhi Harryarsana.
 
Selain masyarakat lokal, Operasi Patuh Agung 2024 juga menyasar warga negara asing (WNA) yang sedang berwisata di Bali. Hal ini perlu mengingat belakangan ini WNA cukup sering terlibat permasalahan di Bali, khususnya pelanggaran lalu lintas.
 
Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada penindakan terhadap WNA yang tidak patuh berlalu lintas guna menjaga agar pariwisata Bali tetap terjaga.
 
Operasi Patuh Agung 2024 selama 14 hari, mulai Senin (15/7) hingga 28 Juli 2024. Jumlah personel yang dilibatkan 1.088 orang yang terdiri atas 263 anggota Polda Bali dan 825 personel polres/polresta jajaran Polda Bali.
 
Target yang menjadi sasaran prioritas dalam Operasi Patuh Agung kali ini, di antaranya mengemudikan kendaraan sambil menggunakan handphone, tidak menggunakan helm SNI, sabuk pengaman, menerobos lampu merah, berkendara dengan kecepatan tinggi, melawan arus. Hal ini berlaku pula terhadap wisatawan mancanegara maupun domestik yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
 
Brigjen Pol. Budhi Harryarsana mengemukakan bahwa lalu lintas memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang berbagai bidang kegiatan masyarakat, khususnya roda perekonomian. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika saat ini lalu lintas disebut sebagai urat nadi kehidupan.
 
Seiring dengan perkembangan zaman dan masyarakat yang makin dinamis, kata dia, permasalahan klasik lalu lintas seperti pelanggaran, kemacetan, hingga kecelakaan lalu lintas yang cenderung makin sering terjadi, khususnya di Bali.

Ia menambahkan bahwa operasi yang bertema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, mengurangi kemacetan, menurunkan angka pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas serta meminimalkan angka fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
 
"Saya minta dukungan dan kerja sama dari rekan-rekan instansi terkait dan tentunya segenap masyarakat Bali, khususnya generasi milenial sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan operasi patuh ini," katanya.
 
Alumnus Akpol 1994 itu menyampaikan kepada seluruh personel yang terlibat agar tidak melakukan pungli dalam bentuk apa pun.

Ditegaskan pula bahwa penegakan hukum adalah upaya terakhir dan dilakukan melalui ETLE secara tegas dan bertanggung jawab, memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat, serta jalin kerja sama dan koordinasi yang baik dengan instansi terkait yang terlibat Operasi Patuh Agung 2024.
 
"Saat ini kita berada pada era citizen journalism. Oleh karena itu, saya minta agar kegiatan operasi dilaksanakan dengan baik sesuai dengan SOP dan rencana operasi," katanya.

Wakapolda berpesan, "Utamakan tindakan persuasif, humanis, dan edukatif kepada masyarakat. Sebelum menegakkan peraturan, terlebih dahulu harus melaksanakan peraturan tersebut."

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024