Sebanyak 106 orang penari Joged Bungbung secara kolosal memeriahkan acara pembukaan Penglipuran Village Festival ke-11 tahun 2024 di Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Kamis.

Festival Desa Penglipuran ini mengusung tema "Endless Devotion to the Mother Earth as Spirit of Generative Tourism", yang diharapkan dapat membawa narasi besar untuk menggaungkan keseimbangan dalam pembangunan, khususnya pembangunan pariwisata yang tidak hanya mementingkan keuntungan dalam aspek ekonomi namun juga melihat dampaknya yakni pada aspek lingkungan dan budaya. 

“Kami mengkreasikan setiap tarian yang ditampilkan di Festival Desa Penglipuran. Dulu kami menggunakan Tari Pendet, sekarang kami kreasikan dengan Tari Joged Bungbung Kolosal. Ini juga kami gunakan untuk merubah stigma bahwa Joged Bungbung itu bukan tarian negatif, namun tarian yang kental akan budaya”, kata I Wayan Budiarta, selaku Kelian Adat Desa Penglipuran,

Adapun 106 orang penari Joged Bungbung menari di sepanjang jalan rumah adat Desa Penglipuran, yang terdiri dari 100 siswi SMA dan SMK di Bangli dan enam orang penari Joged Bungbung asli dari Bangli. 

Tari joged ini diiringi oleh alat musik bambu bernama Jegog yang berasal dari Kabupaten Jembrana. 

Di samping itu, tarian joged bungbung ini adalah sebagai bentuk pelestarian budaya yang ditampilkan di festival dan berkolaborasi dengan Senandung Dewi yang merupakan program dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Repubrik Indonesia dan berkolaborasi dengan Desa Wisata Penglipuran yang merupakan satu-satunya di Bali. 

Sementara itu, Ni Wayan Eka Depradnyani yang merupakan salah seorang penari joged bungbung mengatakan bahwa ia sangat antusias untuk menyambut datangnya festival ini. 

“Seneng banget bisa ikut nari lagi. Karna tahun lalu ikut nari Pendet. Jadi sekarang antusias banget buat ikut memeriahkan festival lagi”, katanya. 

Antusias masyarakat baik domestik dan mancanegara terlihat jelas dari padatnya pengunjung yang memadati area sepanjang  jalan Desa Wisata Penglipuran menuju Pura tempat pembukaan acara. 

Perayaan Festival ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta seni dan budaya. 

Pewarta: Luh Putu Anggreny

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024