Pemerintah Kota Denpasar, Bali, secara resmi memulai pengerjaan fisik pembangunan Jembatan Tukad Badung di kawasan Desa Pemogan, Denpasar, untuk memberikan kemudahan akses transportasi dan kegiatan keagamaan, sesuai dengan usulan masyarakat.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Rabu, mengatakan pembangunan Jembatan Tukad Badung yang menghubungkan Jalan Pulau Enggano I dengan Jalan Batanta di kawasan Desa Pemogan merupakan aspirasi masyarakat setempat.

"Selain merupakan akses transportasi sehari-hari bagi masyarakat, jembatan ini juga merupakan akses vital bagi pelaksanaan kegiatan keagamaan masyarakat," ucap Jaya Negara saat meninjau tahap awal pembangunan jembatan tersebut.

Tahap awal proses pembangunan didahului dengan pemasangan patok, penutupan akses dan persiapan lainnya.

Jaya Negara dalam kesempatan tersebut didampingi Kadis PUPR Kota Denpasar AA Ngurah Bagus Airawata, Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar Ida Ayu Trisuci, Perbekel Desa Pemogan I Made Suwirya, dan Bendesa Adat Pemogan AA Ketut Arya Adnyana.

Jaya Negara mengingatkan kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan konsultan perencana agar bekerja dengan baik. Hal ini utamanya terkait dengan target waktu agar dapat menghasilkan infrastruktur yang berkualitas bagi masyarakat.

"Kami berkomitmen untuk mewujudkan infrastruktur yang baik, dan hari ini kami memastikan tahapan awal berjalan baik, dan seluruh tahapan proyek bisa terlaksana dengan baik dan dapat selesai tepat waktu dan tepat mutu," ucapnya.

Dengan demikian dapat sesuai dengan harapan masyarakat dapat dimanfaatkan dengan baik, termasuk untuk transportasi dan kegiatan keagamaan,

Terkait dengan komitmen dalam pembangunan infrastruktur berkualitas di Kota Denpasar, Jaya Negara mengatakan realisasinya sesuai dengan skala prioritas dan urgensi di lapangan, sehingga secara bertahap infrastruktur di Kota Denpasar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar AA Ngurah Bagus Airawata mengatakan pembangunan Jembatan Tukad Badung menuju Setra Desa Adat Pemogan ini dikerjakan oleh CV Wulan Jaya sebagai kontraktor pelaksana dengan nilai kontrak lebih dari Rp7 miliar.

Pengerjaan fisik pembangunan jembatan ini akan dilaksanakan selama 210 hari kalender.

"Jadi selain lebih kokoh, jembatan ini juga dirancang lebih lebar dari semula, semoga dapat selesai tepat waktu dan berkualitas, sehingga dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat," ujarnya.

Bendesa Adat Pemogan AA Ketut Arya Adnyana menyampaikan apresiasinya atas direalisasikan pembangunan jembatan tersebut. Selain menjadi pendukung kemudahan transportasi, jembatan ini sangat penting bagi masyarakat Desa Pemogan.

Hal ini karena jembatan tersebut merupakan akses menuju Setra (kuburan) Desa Adat Pemogan yang berlokasi di Jalan Pulau Batanta. Selain itu, jembatan ini juga berfungsi sebagai penghubung pada saat ritual Ida Bhatara Sesuhunan Desa Adat Pemogan Nyatur Desa atau Melancaran pada Sasih Kaenem.

"Jembatan ini merupakan akses penting menuju setra, setiap kali ada upacara ngaben, iring-iringan pasti melewati jembatan ini, termasuk juga saat Ida Bhatara Nyatur Desa, juga lewat jembatan ini. Terlebih kondisi fisik jembatan lama yang mulai goyang saat dilewati, jadi terima kasih kepada Pak Wali Kota beserta jajarannya atas realisasi pembangunan jembatan ini," ujarnya.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024