Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Tabanan, Bali siap berinovasi untuk memasuki era society 5.0 atau konsep dimana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, dengan terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan efektivitas tata kelola pemerintahan.
Hal Itu disampaikan Sekretaris Daerah Tabanan, Gede Susila saat menerima kunjungan Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Mahkamah Agung Darmoko Yuti Witanto dalam agenda studi lapangan peserta pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP) Mahkamah Agung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana, Kantor Bupati Tabanan, Selasa.
Hal Itu disampaikan Sekretaris Daerah Tabanan, Gede Susila saat menerima kunjungan Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Mahkamah Agung Darmoko Yuti Witanto dalam agenda studi lapangan peserta pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP) Mahkamah Agung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana, Kantor Bupati Tabanan, Selasa.
Gede Susila menjelaskan era society 5.0 yang ditandai dengan penggunaan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern dalam menyelesaikan pekerjaan manusia.
Sebagai informasi, era society 5.0 adalah konsep yang memungkinkan umat manusia menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern seperti Artificial intelligent (AI) dan robot untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia.
Baca juga: Bupati Tabanan ajak rakyat merawat pertiwi dengan menanam pohon
Konsep society 5.0 sejatinya tidak berbeda jauh dengan konsep sebelumnya, yakni society 4.0. Perbedaannya terletak pada konteks yang menjadi fokus, dimana society 4.0 fokus pada konteks pengembangan teknologi, sedangkan society 5.0 lebih fokus pada konteks manusia.
"Tentunya peningkatan profesionalitas mengedepankan mindset berpikir kritis dan kreatif. Cara berpikir kritis dan kreatif ini merupakan cikal bakal sikap inovasi yang sejalan dengan apa yang dipelajari rekan-rekan peserta pelatihan saat ini," ujarnya.
Dalam berinovasi, kata dia, tentunya memiliki banyak tantangan, namun hal demikian menciptakan sebuah ekosistem yang mampu melahirkan inovasi-inovasi bermanfaat.
Baca juga: Bulan Bung Karno Ke-6 di Tabanan Bali diawali gerak jalan
Menurut Susila Pemerintah Kabupaten Tabanan memiliki jargon “inovasi harga mati”, dengan jargon ini diharapkan cara-cara yang lama dalam mengelola manajemen pemerintahan sudah waktunya untuk direvitalisasi dengan cara-cara yang baru, baik dan wawasan yang baru.
Guna mewujudkan ekosistem yang terstruktur dalam merangsang perangkat daerah berinovasi, jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melakukan modifikasi dalam perjanjian kinerja kepala perangkat daerah dan bupati Tabanan.
"Dalam tiga tahun terakhir, perjanjian kinerja tersebut telah mengakomodir sebuah kewajiban 1 OPD 1 inovasi. Hal ini menunjukkan keseriusan Kabupaten Tabanan dalam berinovasi dalam berbagai hal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tabanan dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan,” kata Susila.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan MA Darmoko Yuti Witanto menjelaskan dengan inovasi yang sudah dikembangkan oleh Kabupaten Tabanan, tentunya menjadi inspirasi bagi para peserta.
Pelatihan kepemimpinan tersebut menurutnya bukan hanya sekedar menyelesaikan secara tuntas jam pelajaran yang sudah ditentukan, tetapi juga kewajiban peserta untuk membuat aksi perubahan.
"Inovasi ini tidak hanya untuk membuat hal-hal yang baru, tetapi perlu ada faktor kepemimpinan yang kuat, supaya inovasi ini bisa berjalan. Saya yakin, Kabupaten Tabanan ini mempunyai figur pimpinan yang kuat untuk mendorong organisasi bisa maju dan berprestasi," kata Darmoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024