Mengwi (Antara Bali) - Kepolisian Resor Badung menggelar simulasi penanganan kerusuhan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur pada Mei mendatang sekaligus pengamanan jelang Pemilihan Presiden 2014.
"Tadi sudah diperagakan dimulai dari persiapan tidak hanya para personel yang harus percaya diri dengan latihan, yang salah harap dibenarkan dan alat-alat juga dipastikan berfungsi," kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Arif Wachyunadi usai simulasi yang digelar di Gelangang Olahraga Mengwi, Kabupaten Badung, Senin.
Pada Simulasi itu, digambarkan suasana huru-hara terkait daftar pemilih banyak yang ganda dan hasil penghitungan suara yang dinilai ada kejanggalan di empat kecamatan di Kabupaten Badung yakni di Kuta Utara, Petang, Mengwi, dan Abiansemal.
Ratusan massa yang tak puas dengan hasil Pilkada itu sebelumnya diskenariokan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung. Namun, alsi unjuk rasa itu berubah anarkis menjadi kerusuhan.
Arif Wachyunadi menambahkan bawa di rata-rata setiap kabupaten/kota di Pulau Dewata terdapat sekitar 700 tempat pemungutan suara (TPS) dari sekitar 8.000 TPS di seluruh Bali.
Dia mengatakan bahwa satu TPS akan dijaga minimal satu orang polisi namun jumlah itu bisa disesuaikan tergantung kerawanan lokasi. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Tadi sudah diperagakan dimulai dari persiapan tidak hanya para personel yang harus percaya diri dengan latihan, yang salah harap dibenarkan dan alat-alat juga dipastikan berfungsi," kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Arif Wachyunadi usai simulasi yang digelar di Gelangang Olahraga Mengwi, Kabupaten Badung, Senin.
Pada Simulasi itu, digambarkan suasana huru-hara terkait daftar pemilih banyak yang ganda dan hasil penghitungan suara yang dinilai ada kejanggalan di empat kecamatan di Kabupaten Badung yakni di Kuta Utara, Petang, Mengwi, dan Abiansemal.
Ratusan massa yang tak puas dengan hasil Pilkada itu sebelumnya diskenariokan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung. Namun, alsi unjuk rasa itu berubah anarkis menjadi kerusuhan.
Arif Wachyunadi menambahkan bawa di rata-rata setiap kabupaten/kota di Pulau Dewata terdapat sekitar 700 tempat pemungutan suara (TPS) dari sekitar 8.000 TPS di seluruh Bali.
Dia mengatakan bahwa satu TPS akan dijaga minimal satu orang polisi namun jumlah itu bisa disesuaikan tergantung kerawanan lokasi. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013