Kongres Intercolor 2024 di Bali akan menentukan tren warna dunia untuk dua tahun ke depan, dimana keputusan warna yang dipilih akan dipakai sebagai inspirasi oleh industri fesyen, kecantikan, interior, tekstil, otomotif pada produk terbaru.
 
“Ada 13 negara yang hadir dari 17 negara anggota Intercolor yang akan menentukan warna tren dunia untuk dua tahun ke depan,” kata Presiden Intercolor Marie Louise saat jumpa pers di Ubud, Gianyar Provinsi Bali, Rabu.
 
Menurut Marie Louise, ini merupakan pertama kali, Intercolor melakukan kongres di Indonesia, dan memilih Bali, sejak berdiri tahun 1963. Intercolor didirikan atas inisiatif tiga negara yakni Prancis, Swiss dan Jepang.
 
“Keputusan kami soal warna tren dunia dalam dua tahun ke depan akan sangat ditunggu oleh berbagai industri untuk menentukan warna produk mereka yang terbaru,” tambah Presiden Intercolor.
 
Dua tahun lalu, Intercolor memutuskan tren warna dunia adalah peach.
 
 
Wakil Indonesia pada Intercolor Congress diwakili oleh Martha Tilaar Innovation Center (MTIC) sejak tahun 2018. “Martha Tilaar mewakili Indonesia dalam Intercolor sebagai anggota ke-17,” kata Martha Tilaar.
 
Dulu, tren warna Indonesia itu mengikuti Belanda sebagai negara penjajah. Sedangkan kulit warga bangsa Indonesia, cuaca berbeda dengan Belanda dan Eropa.

"Dengan Indonesia jadi anggota Intercolor maka kita bisa ikut menentukan tren warna sendiri dan ikut terlibat dalam pembahasan tren warna dunia melalui Intercolor Congress,” tambah Marta Tilaar.
 
Bergabungnya Indonesia ke organisasi Intercolor memiliki dampak positif bagi perkembangan industry kosmetik Indonesia.

“Melalui MTIC, energi Indonesia dituangkan ke dalam bentuk warna warni yang akan diusulkan ke kongres Intercolor,” ujar Dr Kilala, CEO Martha Tilaar Group.
 
“Di Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Kongres Intercolor untuk membahas warna musim semi (spring) dan musim panas (Summer) tahun 2026,” tambah Kilala.
 
 

 

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024