Surabaya (Antara Bali) - Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia akan menghapus regulasi pembatasan usia atlet yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional XIX-2016 di Jawa Barat.

"Aturan itu (pembatasan usia atlet) tidak akan berlaku lagi di PON Jabar. Forki ingin semua atlet potensial dari daerah berlaga di PON, tidak perlu lagi ada pembatasan," kata Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji usai melantik kepengurusan Forki Jatim periode 2012-2016 di Surabaya, Sabtu.

Regulasi pembatasan usia atlet diterapkan PB Forki pada PON 2012 di Riau, yakni maksimal 29 tahun untuk nomor kumite baik putra maupun putri, serta maksimal 34 tahun pada nomor kata.

Penerapan aturan tersebut sempat menuai protes dari sejumlah provinsi, karena dianggap menjegal peluang sejumlah daerah untuk merebut medali emas. Namun, PB Forki tetap menerapkan regulasi itu.

"Penghapusan aturan itu permintaan dari daerah-daerah dan PB Forki juga setuju. Apalagi, di ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade, juga tidak diterapkan aturan seperti itu," ujar Hendardji.

Ia tidak terlalu khawatir jika penghapusan regulasi pembatasan usia atlet yang berlaga di PON, bisa menghambat proses regenerasi atlet. "Ini justru akan meningkatkan kompetisi dan persaingan para atlet. Kalau ada karateka senior yang masih berkualitas, Forki akan terus mendorongnya, begitu pula yang junior," tambahnya. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013