Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, Bali, menjajaki produk ramah lingkungan yang dihasilkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat dapat digunakan di hotel-hotel, di Pulau Dewata.

"Kami sudah melakukan penjajakan dan koordinasi dengan Dinas Pariwisata, agar bisa mengomunikasikan ke PHRI untuk mengenalkan produk binaan Disperindag dan Dekranasda Denpasar," kata Kepala Disperindag Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, di Denpasar, Rabu.

Sri Utari menyampaikan salah satu produk pelaku UMKM yang diharapkan bisa masuk hotel berupa produk sandang dengan teknik ecoprint atau teknik cetak menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan.

Pihaknya pada 2023 sudah memberikan pelatihan teknik ecoprint kepada para pelaku UMKM sandang dan dilaksanakan secara berkelanjutan pada tahun 2024 dengan melibatkan 20 pelaku UMKM.

"Dengan penjajakan ke hotel, jadi tidak hanya sekadar pelatihan. Tetapi hasilnya itu ada yang membutuhkan dan ada yang memanfaatkan produk-produk itu. Mudah-mudahan bisa tahun ini bisa diserap hotel," ujar Sri Utari.

Selain hotel-hotel dapat menggunakan produk UMKM, ia juga berharap sekaligus mereka dapat turut mempromosikan.

Baca juga: Dekranasda dan Disperindag Denpasar bekali UMKM teknik ecoprint

Apalagi, kata Sri Utari, kini memang ada tren pariwisata "back to nature" atau kembali ke alam, sehingga pihaknya selaku pembina perajin juga mengarahkan mereka membuat produk yang ramah lingkungan.

"Dari pelatihan ecoprint yang sudah dilakukan, para perajin sangat antusias dan bahkan produknya sudah dipromosikan ke pameran perdagangan yang mendatangkan para pembeli internasional. Mereka ini sudah memiliki dasar untuk menampilkan kreativitasnya," ujarnya menambahkan.

Tak hanya memperluas pemasaran produk ke hotel, pihaknya juga mengkurasi produk-produk pelaku UMKM agar dapat mengikuti ajang Denpasar Festival (Denfest), sehingga promosi produk lebih meluas.

Ketua Dekranasda Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara mengatakan teknik ecoprint saat ini banyak dilirik dan dikembangkan oleh para desainer fesyen.

"Dibutuhkan skill (keterampilan) khusus terkait teknik ini, selain pembuatan juga diperlukan desain, sehingga kami menggandeng Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk berkolaborasi," ujar Sagung Antari.

Baca juga: Pemkab Badung - BPD Bali kerja sama tingkatkan akses modal UMKM

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024