Dinas Pariwisata (Dispar) Bali menemui masalah sinyal internet saat pemeriksaan dan evaluasi pembayaran pungutan wisatawan mancanegara (wisman) di (DTW) Goa Gajah melihat jaringan internet atau sinyal menjadi catatan penting.

Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Kabupaten Gianyar, Kamis, mengatakan dalam sidak ini ketika ditemukan wisman yang belum membayar pungutan Rp150 ribu maka diarahkan langsung membayar di lokasi, namun muncul masalah sinyal internet yang lemah.

“Memang kendalanya seperti sekarang kalau belum bayar kami dorong mereka bayar, tapi ternyata sinyal internet lemah, ini menjadi catatan kami karena program Pemprov Bali juga ada pasang WiFi di tempat wisata, ini akan kami sampaikan ke Diskominfos,” kata Tjok Pemayun.

Diketahui selain pemeriksaan di pintu masuk Bali seperti Bandara dan pelabuhan, Dispar Bali juga jemput bola memeriksa bukti pembayaran pungutan wisman di DTW yang padat kunjungan.

Pada Maret lalu mereka sudah mendatangi DTW Uluwatu, dan hari ini mereka bergeser ke DTW Goa Gajah dengan rata-rata kunjungan per hari sebanyak 1.000 wisatawan didominasi wisman Eropa.

Baca juga: Dispar Bali kembali cek pengutan wisman di akhir April

“Kalau wisatawan yang datang kebanyakan Eropa karena kami menawarkan cerita arkeologi peninggalan sejarah, berbasis budaya dengan akses mudah, setelah dari sini kemudian bisa ke Ubud, Tampak Siring, Kintamani, jadi sehari bisa 2-3 DTW,” ujar Tjok.

Terpantau sejak pukul 10.00 Wita para tim yang berjumlah sekitar 20 orang terdiri dari unsur pemerintah daerah dan pariwisata melakukan pengecekan ke setiap wisman yang datang dengan sebagian besar dari mereka tercatat sudah membayar.

Ke para wisman yang belum membayar langsung diarahkan membuka portal lovebali, sementara seperti yang mengalami kendala jaringan internet akan diberi pengarahan agar setelah tiba di akomodasi penginapan segera melakukan pembayaran.

“Makanya kami sambil mengevaluasi juga, lovebali ini kan berbasis web dimana pun kapan pun bisa membayar, artinya kami sudah menginformasikan berharap para turis membayar saat ada sinyal, misal di penginapannya, dan sejauh ini mereka mengikuti,” kata dia.

Baca juga: Agen perjalanan dukung Dispar Bali soal pungutan wisman di terminal domestik

Hingga saat ini Dispar Bali mencatat pungutan wisman yang bertujuan untuk pengelolaan lingkungan dan alam itu sudah terkumpul sekitar Rp67 milyar dengan lebih dari 400 ribu WNA yang melakukan pembayaran atau baru 40 persen dari mereka yang masuk Bali.

Salah satu wisatawan yang ditemui di lokasi bernama Pepe, wisman asal Spanyol yang berlibur bersama istrinya Belle selama sepekan.

Kepada media, ia mengatakan sudah mengetahui kebijakan terbaru ini, namun proses pembayaran tidak ia lakukan secara individu melainkan dibantu agen perjalanan dari negaranya sehingga tidak ada kesulitan.

“Iya sudah tahu dan sudah bayar sebelum datang, ini tidak mahal karena sesuai kalau tujuannya untuk melindungi Bali dan mensejahterakan pekerja pariwisatanya,” kata Pepe.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024