Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 di wilayah Laut Banda, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak berpotensi tsunami.
"Tidak berpotensi tsunami, tetap tenang," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono ketika dihubungi dari Solor, Kabupaten Flores Timur, Selasa.
Ia menjelaskan gempa tektonik itu terjadi pada pukul 10.07 WIB dengan lokasi di laut pada jarak 123 kilometer timur Laut Alor dan kedalaman 503 km.
Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Alor timur, Alor timur laut, dan Lembur, namun tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata Margiono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah NTT.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser turun.
"Dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Margiono mengatakan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 11.22 Wita.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau retak ketika terjadi gempa.
"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke rumah," kata dia.
Baca juga: BMKG sebut gempa Taiwan Mw 7,4 tidak berdampak tsunami di Indonesia
Baca juga: BMKG catat terjadi 193 kali gempa susulan di laut Tuban
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Tidak berpotensi tsunami, tetap tenang," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang Margiono ketika dihubungi dari Solor, Kabupaten Flores Timur, Selasa.
Ia menjelaskan gempa tektonik itu terjadi pada pukul 10.07 WIB dengan lokasi di laut pada jarak 123 kilometer timur Laut Alor dan kedalaman 503 km.
Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Alor timur, Alor timur laut, dan Lembur, namun tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata Margiono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah NTT.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser turun.
"Dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Margiono mengatakan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 11.22 Wita.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau retak ketika terjadi gempa.
"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke rumah," kata dia.
Baca juga: BMKG sebut gempa Taiwan Mw 7,4 tidak berdampak tsunami di Indonesia
Baca juga: BMKG catat terjadi 193 kali gempa susulan di laut Tuban
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024