Denpasar (Antara Bali) - Sebagian besar "subak abian" atau kelompok petani perkebunan yang mengelola lahan kering di Bali saat ini didorong untuk mengembangkan sistem agribisnis.

"Kami mendorong kelompok petani kebun yang ada di daerah ini untuk mengembangkan agribisnis," kata Kepala Seksi Perizinan dan Pembinaan Usaha Tani Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Wayan Jata, di Denpasar, Sabtu.

Salah satu cara untuk mendorong hal itu adalah dengan membentuk unit usaha produktif di kelompok petani tersebut.

Dia mengatakan, saat ini dari 1.127 kelompok subak abian yang ada di Pulau Dewata, baru sebanyak 206 sudah memiliki unit usaha produktif. "Tujuan dari pembentukan unit usaha tersebut supaya kelompok petani itu mulai berorientasi profit, tidak hanya semata kultur sosial saja," ujarnya.
    
Selama ini pengelolaan lahan yang dilakukan oleh para petani kebun tersebut masih bersifat tradisional. Oleh karena itu perlu ditingkatkan guna mendapatkan nilai tambah.
    
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran mengatakan, pengembangan kelompok petani supaya bisa menuju ke arah agribisnis merupakan hal yang harus didukung oleh semua pihak. "Harapan kami dengan pembentukan unit usaha produktif di kelompok petani kebun itu dapat menjaga kelestariannya," katanya. (IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013