Singapura (Antara Bali/PRNewswire) - Pameran yang didedikasikan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para penyandang keterbatasan fisik dan orang lanjut usia (lansia) akan digelar untuk pertama kalinya di Asia Tenggara. RehabTech Asia (http://rehabtechasia.com/ ), yang bersamaan dengan 2nd Singapore Rehabilitation Conference (http://www.singaporerehab.com.sg/programme_day1.shtml ) dan 1st Asia Pacific NeuroRehabilitation Symposium (http://www.singaporerehab.com.sg/programme_day3.shtml ), akan diselenggaran di Singapore EXPO Convention & Exhibition Centre dari tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2013. Selain itu, akan ditampilkan pula kursus RESNA Fundamentals in Assistive Technology.

Pameran ini akan menjadi pusat perdagangan yang dinamis bagi para profesional di bidang industri rehabilitasi

RehabTech Asia, yang diselenggarakan oleh Singex Exhibition Ventures Pte Ltd, adalah seri lanjutan pameran ReaTech untuk kawasan Asia, ajang pameran sukses yang membantu komunitas penyandang keterbatasan fisik di Eropa dan Amerika Selatan. Pameran ini akan memamerkan berbagai alat bantu, peralatan perawatan, solusi mobile, ortotik dan prostetik, dan robot rehabilitatif. Para pemasok mencakup ArjoHuntleigh, Hocoma, Phonak, Renault, TIBION, dan Tyromotion. Dengan pasar Asia yang memiliki tingkat permintaan tinggi di dalam kebutuhan alat-alat perawatan khusus, Singex berharap akan menarik minat sekitar 4.000 pengunjung di pameran tersebut.  

Konferensi dan Simposium diharapkan mampu meningkatkan standar perawatan rehabilitasi regional.

Konferensi ini, yang digelar oleh Tan Tock Seng Hospital dan Singapore General Hospital, menampilkan kuliah umum, sesi tanya-jawab, dan presentasi karya ilmiah oleh beberapa akademisi dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia, seperti Prof. Dr. Li Jian An (China) dan Professor Robert Teasell (Kanada). Simposium, yang merupakan acara lanjutan dari International NeuroRehabilitation Symposium yang digelar di Swiss sejak tahun 2004, berisi presentasi mengenai perawatan terhadap pasien neurologis akut, seperti stroke, kerusakan saraf tulang belakang, dan cedera otak. Acara ini diisi oleh para ahli berkaliber dunia seperti Prof. Dr. Andreas Luft dan Prof. Dr. Robert Reiner (Swiss). Kedua acara diharapkan akan memberi cakupan wawasan yang luas bagi para profesional untuk meningkatkan standard perawatan rehabilitasi.

Dukungan Terhadap para lansia dan penyandang keterbatasan fisik di Asia

Jumlah lansia diperkirakan akan mencapai 857 juta jiwa pada tahun 2050[1]. Hal ini menyebabkan banyak sekali permintaan jangka panjang di sektor perawatan kesehatan dan determinasi diri untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, RehabTech Asia menjadi wadah yang muncul tepat waktu, yang tidak hanya untuk solusi standard perawatan regional di masa yang akan datang, tapi juga sebagai wadah bagi para pemegang saham untuk menyediakan akses yang lebih baik terhadap pertumbuhan perorangan dan kualitas hidup bagi para penyandang keterbatasan fisik di penjuru Asia.

[1]  Hasil PBB 2010

Kontak media:

Natalie Leung
+65-6403-2125
natalie.leung@singex.com.sg
(ADT)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013