Puluhan anak penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus di Kabupaten Gianyar Bali mendapatkan bantuan pembangunan gedung perawatan untuk layanan fisioterapi yang lebih representatif.

"Anak-anak disabilitas membutuhkan perhatian yang khusus. Setelah ini, kami juga akan kembali mengumpulkan teman-teman yang bersimpati untuk membantu anak-anak ini," kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika di Gianyar, Sabtu.

Pastika menyampaikan hal tersebut pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung untuk anak-anak disabilitas yang selama ini mendapatkan layanan fisioterapi di rumah Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi yang berlokasi di Banjar Batu Lumbang, Desa Bedulu, Gianyar.

Pembangunan gedung tersebut merupakan bantuan dari Yayasan Bali Binar Bhakti yang diketuai Pastika (Gubernur Bali periode 2008-2018) itu.

Dalam yayasan ini juga tergabung sejumlah nama tokoh-tokoh Bali, yakni pematung dan perancang bangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nyoman Nuarta, Agus Maha Usadha, Ida Bagus Gede Budi Hartawan, Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa, dan Nyoman Wiratmaja.

Anak-anak berkebutuhan khusus yang memperoleh layanan fisioterapi di Yayasan Mutiara Hati Santi mayoritas adalah menderita cerebral palsy (gangguan otot, gerak dan koordinasi tubuh), bisu tuli, dan autis.

Sebelumnya 40 anak berkebutuhan khusus dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung menjadikan rumah Ni Wayan Siki (Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi) sebagai tempat fisioterapi sekaligus tempat berkumpul untuk saling bersenda gurau.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, layanan fisioterapi gratis di rumah Wayan Siki terhenti karena sudah tidak ada donatur yang menanggung biaya terapi bagi mereka.

"Setelah pembangunan aula selesai, kami akan usahakan untuk bisa mendatangkan tenaga terapi khusus untuk merawat anak-anak ini. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk anak-anak di sini," kata Pastika yang tidak maju lagi dalam Pemilu 2024 ini.

Selain itu, Pastika berharap dengan bantuan tersebut dapat memberikan semangat bagi para orang tua untuk menerima kenyataan telah memiliki anak-anak berkebutuhan khusus.

Pastika yang sebelumnya sempat datang ke yayasan itu juga mengaku salut dengan kegigihan dan pengabdian luar biasa yang dilakukan Ni Wayan Siki. "Meski dengan kondisi ekonomi yang sederhana, Bu Siki sangat peduli membantu anak-anak ini," katanya.

Ia menambahkan, saat pandemi COVID-19, Yayasan Bali Binar Bhakti juga telah memberikan bantuan sebanyak 35 oksigen konsentrator kepada sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi terpusat (isoter) di Bali untuk membantu pasien COVID-19 yang menjalani perawatan.

Ida Bagus Gede Budi Hartawan selaku Bendahara Yayasan Bali Binar Bakti berharap dengan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi anak-anak disabilitas sehingga mereka bisa menjadi lebih mandiri.

"Sebelumnya kami sudah berkonsultasi dengan tenaga medis, mereka ini membutuhkan fisioterapi yang rutin. Oleh karena itu dibantu pembangunan gedung ini dan kami berusaha semampunya membantu," katanya.

Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi Ni Wayan Siki menyampaikan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada para penyandang disabilitas.

"Kami dari dulu mengharapkan bantuan untuk anak-anak ini. Ke depannya kami harapkan bantuan bisa terus berlanjut," katanya.

Ni Wayan Siki yang sebelumnya bekerja sebagai petugas kebersihan di Puskesmas Tampaksiring 2 Kabupaten Gianyar ini tergerak hatinya sejak tahun 2006 menyediakan tempat berkumpul bagi anak-anak disabilitas untuk mendapatkan bantuan fisioterapi di rumahnya.

"Saya tergerak melakukan kegiatan ini karena anak pertama saya juga berkebutuhan khusus, mengalami bisu tuli dan akhirnya bisa sembuh dengan terapi khusus. Saya juga sering melihat pasien-pasien penyandang disabilitas di puskesmas yang diterapi," katanya penuh haru.

Selain mendapatkan layanan fisioterapi, sesekali anak-anak juga didatangi oleh sejumlah relawan medis yang melakukan pengecekan kesehatan.

Karena jenis kecacatannya berbeda-beda, kata Siki, ada yang membutuhkan terapi berjalan, terapi oral atau wicara, maupun terapi saraf. Dengan terapi yang sudah mereka terima, ada yang sudah lebih mandiri. Pihaknya sangat berharap ada guru-guru seni yang ikut melatih untuk mengembangkan bakat mereka.
 
Ketua Yayasan Mutiara Hati Santi Ni Wayan Siki bersama anggota DPD Made Mangku Pastika saat peletakan batu pertama pembangunan gedung perawatan disabilitas di Gianyar Bali, Sabtu (17/2/2024). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024