Tempat pemungutan suara (TPS) 026 di Desa Peguyangan Kangin, Denpasar, Bali menarik minat warga yang memiliki hak pilih untuk menyalurkan suara, karena menyediakan hadiah cokelat khas Valentine.

"Ini ide saya sendiri dibantu ibu-ibu PKK karena pas momen Valentine jadi sekalian kami dekor khas kasih sayang," kata Kepala Dusun (Banjar) Tanjung Sari Komang Sugatha di Desa Peguyangan Kangin, Denpasar, Bali, Rabu.

Hadiah cokelat dan wafer cokelat diberikan kepada 100 pemilih pertama dan sisanya mendapatkan permen dari total 280 jumlah pemilih terdaftar.

Tak hanya mendapatkan apresiasi berupa cokelat, para pemilih di TPS 026 itu juga dimanjakan dengan lagu-lagu bertemakan cinta dan kasih sayang.

Selain itu, dekorasi berupa balon-balon berwarna merah muda, bunga-bunga serta desain bangunan khas Bali menambah suasana unik di TPS itu.

Tak hanya itu, seluruh petugas di TPS itu juga perempuan dengan menggunakan pakaian adat Bali dengan seragam kebaya berwarna merah muda.

Dengan adanya nuansa unik itu menarik antusiasme pemilih untuk mendatangi TPS itu guna menyalurkan hak suara.

Tahun lalu, lanjut dia, partisipasi pemilih mencapai sekitar 70 persen dan dengan nuansa unik itu, ia menargetkan partisipasi mencapai 90 persen.

Sugatha menambahkan total biaya dekorasi dan pernak-pernik lainnya mencapai Rp5 juta, sebanyak Rp2 juta di antaranya dari dana TPS di masing-masing desa dan sisanya disumbangkan oleh masyarakat secara swadaya.

Sementara itu, sejumlah pemilih mengaku antusias mendatangi TPS untuk menyalurkan hak suara, sekaligus mengabadikan momen TPS bernuansa unik.

"Ini pertama kali juga saya mencoblos dan dapat permen dan ada cokelat juga jadi menarik sekali dan saya juga deg-degan karena ini perdana," kata pemilih Sinta Kanaya yang tahun ini genap berusia 18 tahun.

Senada dengan Sinta, pemilih lainnya yakni Ketut Parmiasih juga terkesan dengan dekorasi TPS 026 yang berbeda dari biasanya.

"Unik sekali, kekinian jadi sekalian, setelah mencoblos, foto-foto kan ini lima tahun sekali," ucapnya.

Ada pun seluruh pemilih juga menggunakan pakaian adat madya khas Bali yakni menggunakan kain dan ikat kepala atau udeng untuk laki-laki dan kebaya dan selendang untuk wanita.


Baca juga: TPS 26 di Denpasar hadirkan suasana Hari Kasih Sayang

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024