Pertamina menambah 392 metrik ton pasokan LPG (Liquid Petroleum Gas/Elpiji) ukuran tiga kilogram di Bali untuk mengantisipasi permintaan masyarakat sehubungan libur panjang dan Pemilu 2024.

"Penambahan stok tersebut dilakukan berdasarkan pemantauan konsumsi LPG beberapa pekan terakhir di sembilan kabupaten/kota di wilayah Bali," kata Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Minggu.

Menurut dia, penambahan pasokan elpiji subsidi itu sebesar 50,1 persen dari rata-rata konsumsi normal harian di Bali yang mencapai 794 metrik ton.

Penambahan stok tabung LPG ukuran mungil itu langsung disuplai untuk agen dan pangkalan yang ada di seluruh Bali.

Baca juga: Dinas ESDM Bali: Warga sebut NIK ke pangkalan saat beli elpiji subsidi

Ia mendata saat ini khusus untuk jumlah pangkalan LPG ukuran menyerupai melon itu di Bali sebanyak 3.800 unit.

"Masyarakat kami imbau untuk membeli LPG tiga kilogram di pangkalan resmi Pertamina menggunakan KTP mengikuti edaran pemerintah demi menyukseskan program subsidi tepat LPG tiga kilogram," katanya.

Di sisi lain, Pertamina mendata sebanyak 608 ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga di Bali terdaftar untuk membeli LPG subsidi ukuran tiga kilogram di tingkat pangkalan.

Harga eceran tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram yang ditetapkan oleh gubernur Bali mencapai Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan.

Baca juga: Pertamina tambah 576 ribu tabung elpiji 3 Kg di Bali

Ada pun suplai LPG di Bali dipasok dari Terminal BBM Terintegrasi di Manggis, Kabupaten Karangasem dengan total penyimpanan mencapai 6.000 metrik ton dan konsumsi rata-rata harian mencapai 800 metrik ton per hari.

Sedangkan untuk pasokan BBM menjelang Pemilu ini, imbuh dia, tidak ada kenaikan konsumsi signifikan.

Meski begitu, Pihaknya tetap mempertebal stok untuk seluruh SPBU di seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara sebesar dua persen untuk BBM jenis bensin (gasoline) dan tiga persen untuk BBM jenis gasoil atau diesel.

"Berdasarkan proyeksi kenaikan konsumsinya tidak terlalu signifikan yakni 0,9 persen untuk gasoline dan 1,3 persen untuk gasoil," imbuhnya.


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024