Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meluncurkan laman (website) Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS) sebagai media informasi dan pusat promosi mengenai potensi investasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) unggulan serta potensi pariwisata di Bali.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja, di Denpasar, Rabu, berharap kehadiran laman PIKBS itu dapat memelihara persepsi positif ekonomi Bali serta menarik minat investasi, perdagangan dan pariwisata di mata investor lokal dan internasional.
"Untuk menarik investasi dan mendorong bergeraknya sektor-sektor potensial di Bali itu, kami berkolaborasi dengan Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota se-Bali sebelumnya telah sepakat untuk membentuk Regional Investor Relations Unit (RIRU) yang dinamakan Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS) pada 6 Juni 2023," ujar Erwin.
Sebagai tindak lanjut terbentuknya PIKBS tersebut, kata Erwin lagi, juga telah dilakukan sosialisasi PIKBS kepada jajaran perangkat daerah di level provinsi dan kabupaten/kota.
Baca juga: BI: Peningkatan keyakinan konsumen Bali dampak kenaikan turis
Kemudian membangun website PIKBS yang dikomandoi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfos) Provinsi Bali sesuai dengan panduan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pada laman PIKBS tersebut, kata Erwin pula, tak saja menyampaikan informasi secara umum terkait perekonomian Bali, tetapi menampilkan mengenai potensi yang dimiliki Bali, khususnya potensi investasi, UMKM unggulan yang berpotensi ekspor dan potensi pariwisata.
"Kami sangat berharap dengan kehadiran website ini dapat menjadi tool (alat) untuk mendorong perekonomian Bali," ujarnya lagi.
Erwin menambahkan, sejalan dengan kehadiran PIKBS, sebelumnya juga telah dilakukan kegiatan promosi dan forum investasi di Dubai dan Tokyo yang salah satunya diikuti jajaran Kawasan Ekonomi Kesehatan (KEK) Sanur.
"Kami tentu akan berkoordinasi dengan perwakilan Bank Indonesia di luar negeri dan di berbagai daerah di Nusantara serta juga di KBRI serta konsulat negara-negara asing dalam mendorong penggunaan website ini sebagai sarana untuk menarik investasi," ujarnya menambahkan.
Pada tahun ini juga telah disusun program rutin untuk memutakhirkan data di laman PIKBS secara berkala dan juga berupaya mendorong kegiatan fasilitasi "bussiness matching" dengan mengikuti berbagai forum pameran dan investasi di tingkat lokal dan internasional.
Baca juga: BI: Nilai transaksi QRIS di Bali 2023 naik 214,5 persen
"Pada bulan Juni mendatang akan ada Bali Jagadhita yang merupakan forum investasi, perdagangan dan pariwisata sekaligus mendorong sektor UMKM unggulan. Mudah-mudahan dengan forum tersebut akan mampu menarik minat investor," katanya lagi.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan kehadiran PIKBS bertujuan untuk bersama-sama mendorong investasi di Provinsi Bali.
"Tentunya bukan sembarang investasi, melainkan investasi yang berkualitas dengan sektor ekonomi yang potensial seperti sektor perdagangan, pariwisata dan investasi. Diperlukan sinergi dan upaya kolaboratif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali I Wayan Serinah menambahkan, terbentuknya PIKBS tersebut sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi Bali.
"Melalui inovasi penyediaan informasi ini tentunya untuk mendorong investasi yang berkualitas di Bali. Kehadiran PIKBS telah menyinergikan program Pemprov Bali, pemerintah kabupaten/kota se-Bali dan juga Bank Indonesia," katanya lagi.
Pihaknya berharap hal ini dapat menjadi motor penggerak dan sekaligus strategis untuk pengembangan investasi di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja, di Denpasar, Rabu, berharap kehadiran laman PIKBS itu dapat memelihara persepsi positif ekonomi Bali serta menarik minat investasi, perdagangan dan pariwisata di mata investor lokal dan internasional.
"Untuk menarik investasi dan mendorong bergeraknya sektor-sektor potensial di Bali itu, kami berkolaborasi dengan Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota se-Bali sebelumnya telah sepakat untuk membentuk Regional Investor Relations Unit (RIRU) yang dinamakan Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS) pada 6 Juni 2023," ujar Erwin.
Sebagai tindak lanjut terbentuknya PIKBS tersebut, kata Erwin lagi, juga telah dilakukan sosialisasi PIKBS kepada jajaran perangkat daerah di level provinsi dan kabupaten/kota.
Baca juga: BI: Peningkatan keyakinan konsumen Bali dampak kenaikan turis
Kemudian membangun website PIKBS yang dikomandoi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfos) Provinsi Bali sesuai dengan panduan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pada laman PIKBS tersebut, kata Erwin pula, tak saja menyampaikan informasi secara umum terkait perekonomian Bali, tetapi menampilkan mengenai potensi yang dimiliki Bali, khususnya potensi investasi, UMKM unggulan yang berpotensi ekspor dan potensi pariwisata.
"Kami sangat berharap dengan kehadiran website ini dapat menjadi tool (alat) untuk mendorong perekonomian Bali," ujarnya lagi.
Erwin menambahkan, sejalan dengan kehadiran PIKBS, sebelumnya juga telah dilakukan kegiatan promosi dan forum investasi di Dubai dan Tokyo yang salah satunya diikuti jajaran Kawasan Ekonomi Kesehatan (KEK) Sanur.
"Kami tentu akan berkoordinasi dengan perwakilan Bank Indonesia di luar negeri dan di berbagai daerah di Nusantara serta juga di KBRI serta konsulat negara-negara asing dalam mendorong penggunaan website ini sebagai sarana untuk menarik investasi," ujarnya menambahkan.
Pada tahun ini juga telah disusun program rutin untuk memutakhirkan data di laman PIKBS secara berkala dan juga berupaya mendorong kegiatan fasilitasi "bussiness matching" dengan mengikuti berbagai forum pameran dan investasi di tingkat lokal dan internasional.
Baca juga: BI: Nilai transaksi QRIS di Bali 2023 naik 214,5 persen
"Pada bulan Juni mendatang akan ada Bali Jagadhita yang merupakan forum investasi, perdagangan dan pariwisata sekaligus mendorong sektor UMKM unggulan. Mudah-mudahan dengan forum tersebut akan mampu menarik minat investor," katanya lagi.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan kehadiran PIKBS bertujuan untuk bersama-sama mendorong investasi di Provinsi Bali.
"Tentunya bukan sembarang investasi, melainkan investasi yang berkualitas dengan sektor ekonomi yang potensial seperti sektor perdagangan, pariwisata dan investasi. Diperlukan sinergi dan upaya kolaboratif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang melambat," katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali I Wayan Serinah menambahkan, terbentuknya PIKBS tersebut sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi Bali.
"Melalui inovasi penyediaan informasi ini tentunya untuk mendorong investasi yang berkualitas di Bali. Kehadiran PIKBS telah menyinergikan program Pemprov Bali, pemerintah kabupaten/kota se-Bali dan juga Bank Indonesia," katanya lagi.
Pihaknya berharap hal ini dapat menjadi motor penggerak dan sekaligus strategis untuk pengembangan investasi di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024