Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menyiapkan jajaran adhoc Pemilu 2024 dengan matang, salah satunya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (kpps) yang dilatih mengenai penggunaan teknologi yang akan berguna saat hari pemungutan suara.
“Bagaimana proses penghitungan metode aplikasi SiRekap sedang dilakukan terus menerus, jadi sekarang yang kita siapkan betul-betul itu pemanfaatan teknologi yang akan digunakan oleh penyelenggara sampai ke tingkatan bawah, begitu juga bagaimana penggunaan sarana di tps seperti mesin print dan fotocopy,” kata Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan.
Komisioner bidang partisipasi masyarakat dan sumber daya manusia itu di Denpasar, Sabtu, mengatakan fokus persiapan ini yang berbeda dari Pemilu 2019, sehingga pelatihan kepada badan adhoc terus berlangsung untuk memantapkan kesiapan.
“Simulasi pemungutan dan penghitungan suara kan sudah, bimbingan teknis sudah, sekarang lebih ke proses pendalaman pengulangan teknis, dan latihan lagi yang sudah dan masih berjalan,” ujarnya.
11 hari jelang puncak pesta demokrasi, KPU Bali mengaku secara umum jajaran penyelenggara dan panitia pendukung sudah siap, termasuk kpps yang jumlahnya 7 orang di masing-masing tps, dengan total 12.809 tps di seluruh Pulau Dewata.
John menyebut 70 persen dari mereka adalah generasi milenial dan generasi Z sehingga tak sulit melatih dalam penggunaan teknologi, selain itu saat bimbingan teknis masing-masing tps juga sudah dipetakan tugas-tugas anggotanya sehingga semua orang memiliki tanggung jawab masing-masing.
“Sebenarnya terkait metode terbaru ini kan kita sudah melek teknologi, penggunaan hp untuk aplikasi kan sudah terbiasa jadi harus penyesuaian saja dan sudah dilatih mereka,” ujarnya.
KPU Bali menjelaskan pada Pemilu 2024 ini kpps secara teknis akan menggunakan aplikasi SiRekap saat selesai proses penghitungan suara, namun sebelumnya di siang hari ketika datang pemilih yang tidak membawa Formulir C-Pemberitahuan maka kpps terlebih dahulu memanfaatkan portal cekdptonline.
“Nanti di petugas KPPS empat dan lima saat pungutan suara akan menggunakan portal cekdptonline untuk membantu pemilih, lalu petugas kpps tiga saat penghitungan akan mengisi SiRekap mobile mereka. Itu sudah kami tentukan orang-orangnya, mereka juga sudah memilih siapa yang bertugas dan sebagai apa,” jelas John Darmawan.
Di luar melek teknologi, KPU Bali juga mengingatkan tugas dan fungsi pokok badan adhoc di tingkat paling bawah ini, yaitu salah satu ya pada 9 Februari 2024 nanti bertugas mengedarkan Formulir C-Pemberitahuan kepada warga agar datang ke tps sesuai tempatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Bagaimana proses penghitungan metode aplikasi SiRekap sedang dilakukan terus menerus, jadi sekarang yang kita siapkan betul-betul itu pemanfaatan teknologi yang akan digunakan oleh penyelenggara sampai ke tingkatan bawah, begitu juga bagaimana penggunaan sarana di tps seperti mesin print dan fotocopy,” kata Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan.
Komisioner bidang partisipasi masyarakat dan sumber daya manusia itu di Denpasar, Sabtu, mengatakan fokus persiapan ini yang berbeda dari Pemilu 2019, sehingga pelatihan kepada badan adhoc terus berlangsung untuk memantapkan kesiapan.
“Simulasi pemungutan dan penghitungan suara kan sudah, bimbingan teknis sudah, sekarang lebih ke proses pendalaman pengulangan teknis, dan latihan lagi yang sudah dan masih berjalan,” ujarnya.
11 hari jelang puncak pesta demokrasi, KPU Bali mengaku secara umum jajaran penyelenggara dan panitia pendukung sudah siap, termasuk kpps yang jumlahnya 7 orang di masing-masing tps, dengan total 12.809 tps di seluruh Pulau Dewata.
John menyebut 70 persen dari mereka adalah generasi milenial dan generasi Z sehingga tak sulit melatih dalam penggunaan teknologi, selain itu saat bimbingan teknis masing-masing tps juga sudah dipetakan tugas-tugas anggotanya sehingga semua orang memiliki tanggung jawab masing-masing.
“Sebenarnya terkait metode terbaru ini kan kita sudah melek teknologi, penggunaan hp untuk aplikasi kan sudah terbiasa jadi harus penyesuaian saja dan sudah dilatih mereka,” ujarnya.
KPU Bali menjelaskan pada Pemilu 2024 ini kpps secara teknis akan menggunakan aplikasi SiRekap saat selesai proses penghitungan suara, namun sebelumnya di siang hari ketika datang pemilih yang tidak membawa Formulir C-Pemberitahuan maka kpps terlebih dahulu memanfaatkan portal cekdptonline.
“Nanti di petugas KPPS empat dan lima saat pungutan suara akan menggunakan portal cekdptonline untuk membantu pemilih, lalu petugas kpps tiga saat penghitungan akan mengisi SiRekap mobile mereka. Itu sudah kami tentukan orang-orangnya, mereka juga sudah memilih siapa yang bertugas dan sebagai apa,” jelas John Darmawan.
Di luar melek teknologi, KPU Bali juga mengingatkan tugas dan fungsi pokok badan adhoc di tingkat paling bawah ini, yaitu salah satu ya pada 9 Februari 2024 nanti bertugas mengedarkan Formulir C-Pemberitahuan kepada warga agar datang ke tps sesuai tempatnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024