Kepolisian Daerah Bali menyatakan pelaksanaan operasi kepolisian terpusat dengan sandi operasi "Nusantara Cooling System" bertujuan untuk mewujudkan Pemilihan Umum 2024 yang aman dan kondusif.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Bali, Senin, menyatakan operasi Nusantara Cooling System merupakan upaya preventif dan preemtif untuk meminimalkan terjadinya potensi konflik sosial di tengah masyarakat menjelang dan sesudah Pemilu, sehingga Pemilu 2024 dapat berlangsung aman dan damai, serta persatuan dan kesatuan Bangsa tetap terjaga.
"Pelaksanaan operasi Nusantara Cooling System diharapkan Polri dapat mendeteksi dan mencegah lebih awal agar masyarakat tidak terpecah belah dan tetap menjaga persatuan bangsa walaupun memiliki pilihan yang berbeda dalam Pemilu 2024," kata Jansen.
Untuk menyukseskan operasi tersebut perlu kerja sama dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Polda Bali buru pelaku pengeroyokan akibatkan korban meninggal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui Surat Perintah Kapolri, Sprin/2439/VIII/OPS.1.1/2023 tanggal 25 Agustus 2023, menjelaskan operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 dilaksanakan tahap pertama mulai 11 September sampai 31 Desember 2023.
Pada tahap kedua operasi tersebut mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2024 dengan Irjen Pol. Edi Suheri dipercaya sebagai Kepala operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 (Kaops NCS), dibantu oleh empat Satgas.
Adapun NCS memiliki tugas pokok yakni untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang suku, agama, ras dan kepercayaan, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang siber.
Jansen menjelaskan pola operasi NCS mengutamakan tindakan preemtif dan preventif dengan sasaran yaitu potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata dengan target operasi yaitu orang, kelompok, tempat kegiatan dan benda, serta cara bertindak dengan deteksi, pembinaan masyarakat, patroli dialogis dan patroli siber, serta sosialisasi dan bantuan operasi.
"Polri berharap dapat berdampak positif di masyarakat dan masyarakat bersemangat untuk ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pilihan pada pesta demokrasi, sehingga pelaksanaan setiap tahapan Pemilu 2024 situasi tetap aman, kondusif dan damai," kata mantan Kapolresta Denpasar Jansen Panjaitan.
Baca juga: Kapolda Bali minta jajarannya tak lakukan tindak pidana pemilu
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Bali, Senin, menyatakan operasi Nusantara Cooling System merupakan upaya preventif dan preemtif untuk meminimalkan terjadinya potensi konflik sosial di tengah masyarakat menjelang dan sesudah Pemilu, sehingga Pemilu 2024 dapat berlangsung aman dan damai, serta persatuan dan kesatuan Bangsa tetap terjaga.
"Pelaksanaan operasi Nusantara Cooling System diharapkan Polri dapat mendeteksi dan mencegah lebih awal agar masyarakat tidak terpecah belah dan tetap menjaga persatuan bangsa walaupun memiliki pilihan yang berbeda dalam Pemilu 2024," kata Jansen.
Untuk menyukseskan operasi tersebut perlu kerja sama dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Polda Bali buru pelaku pengeroyokan akibatkan korban meninggal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui Surat Perintah Kapolri, Sprin/2439/VIII/OPS.1.1/2023 tanggal 25 Agustus 2023, menjelaskan operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 dilaksanakan tahap pertama mulai 11 September sampai 31 Desember 2023.
Pada tahap kedua operasi tersebut mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2024 dengan Irjen Pol. Edi Suheri dipercaya sebagai Kepala operasi Nusantara Cooling System 2023-2024 (Kaops NCS), dibantu oleh empat Satgas.
Adapun NCS memiliki tugas pokok yakni untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang suku, agama, ras dan kepercayaan, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang siber.
Jansen menjelaskan pola operasi NCS mengutamakan tindakan preemtif dan preventif dengan sasaran yaitu potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata dengan target operasi yaitu orang, kelompok, tempat kegiatan dan benda, serta cara bertindak dengan deteksi, pembinaan masyarakat, patroli dialogis dan patroli siber, serta sosialisasi dan bantuan operasi.
"Polri berharap dapat berdampak positif di masyarakat dan masyarakat bersemangat untuk ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan pilihan pada pesta demokrasi, sehingga pelaksanaan setiap tahapan Pemilu 2024 situasi tetap aman, kondusif dan damai," kata mantan Kapolresta Denpasar Jansen Panjaitan.
Baca juga: Kapolda Bali minta jajarannya tak lakukan tindak pidana pemilu
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024