Kepolisian Resor Badung, Bali menemukan beberapa warga tak mengantongi identitas, memiliki barang terlarang narkotika hingga kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi dengan surat-surat (bodong) saat melakukan operasi cegah premanisme di Badung, Jumat (19/1) dini hari.
Operasi premanisme itu dilakukan buntut aksi pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Jalan Raya Sempidi, Badung serta bertujuan untuk mengantisipasi tindak kejahatan lain di daerah hukum Polres Badung.
Operasi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Resor Badung AKBP Teguh Priyo Wasono.
Dalam operasi tersebut, dari 422 orang yang diperiksa ada dua orang tanpa identitas yakni atas nama Roy Jordi, (22), Asal Probolinggo, dan Ahmad Cahyadi asal Banyuwangi. Barang bukti dua kendaraan roda dua tanpa surat-surat yang dibawa oleh Rismilamba Marab (20) dan Dominghus Lakilangi (21) juga tak luput dari operasi.
Selain itu juga ditemukan narkoba pil koplo 11 butir dibawa oleh Mohamad Deny Samsah Haryono asal Jember, Jawa Timur, serta enam buah surat tilang.
Kapolres Badung mengatakan dalam operasi cegah premanisme itu, petugas masih menemukan adanya anak-anak muda yang masih nongkrong-nongkrong (berkerumun) meski telah diberikan imbauan dan terpaksa dibubarkan secara humanis.
"Semua barang bukti yang diamankan di Mapolres Badung didalami oleh Satreskrim, Satnarkoba dan Satlantas sesuai hukum yang berlaku," kata AKBP Teguh Priyo Wasono.
Perwira asli Jawa Timur tersebut menjelaskan pelaksanaan kegiatan operasi premanisme dilaksanakan secara serentak oleh Polres Badung dan Polsek jajaran.
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan apel di lapangan Polres Badung, Jalan Kebo Iwa No.1 Mengwitani, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
"Kita sebagai aparat harus bertanggung jawab penuh, tergerak hatinya dan merasa itu merupakan tugas dan tanggung jawab Polri. Tanamkan mindset seorang Polri yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," kata Teguh.
Kapolres Badung mengajak personel untuk melaksanakan kegiatan/tugas patroli dengan serius, humanis, ikhlas dan gembira, tetap hati-hati serta menerapkan body sistem.
"Lakukan tugas sesuai SOP, serta jaga diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Teguh Priyo Wasono.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Operasi premanisme itu dilakukan buntut aksi pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia di Jalan Raya Sempidi, Badung serta bertujuan untuk mengantisipasi tindak kejahatan lain di daerah hukum Polres Badung.
Operasi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Resor Badung AKBP Teguh Priyo Wasono.
Dalam operasi tersebut, dari 422 orang yang diperiksa ada dua orang tanpa identitas yakni atas nama Roy Jordi, (22), Asal Probolinggo, dan Ahmad Cahyadi asal Banyuwangi. Barang bukti dua kendaraan roda dua tanpa surat-surat yang dibawa oleh Rismilamba Marab (20) dan Dominghus Lakilangi (21) juga tak luput dari operasi.
Selain itu juga ditemukan narkoba pil koplo 11 butir dibawa oleh Mohamad Deny Samsah Haryono asal Jember, Jawa Timur, serta enam buah surat tilang.
Kapolres Badung mengatakan dalam operasi cegah premanisme itu, petugas masih menemukan adanya anak-anak muda yang masih nongkrong-nongkrong (berkerumun) meski telah diberikan imbauan dan terpaksa dibubarkan secara humanis.
"Semua barang bukti yang diamankan di Mapolres Badung didalami oleh Satreskrim, Satnarkoba dan Satlantas sesuai hukum yang berlaku," kata AKBP Teguh Priyo Wasono.
Perwira asli Jawa Timur tersebut menjelaskan pelaksanaan kegiatan operasi premanisme dilaksanakan secara serentak oleh Polres Badung dan Polsek jajaran.
Kegiatan diawali dengan pelaksanaan apel di lapangan Polres Badung, Jalan Kebo Iwa No.1 Mengwitani, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
"Kita sebagai aparat harus bertanggung jawab penuh, tergerak hatinya dan merasa itu merupakan tugas dan tanggung jawab Polri. Tanamkan mindset seorang Polri yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," kata Teguh.
Kapolres Badung mengajak personel untuk melaksanakan kegiatan/tugas patroli dengan serius, humanis, ikhlas dan gembira, tetap hati-hati serta menerapkan body sistem.
"Lakukan tugas sesuai SOP, serta jaga diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Teguh Priyo Wasono.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024