Denpasar (Antara Bali) - Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Melia Vanessa, menjadi juara karya tulis bertajuk "Perdamaian" yang diselenggarakan organisasi sosial Bali Rotary Peace Forum 2012-2013.
"Damai itu indah dan kata-kata itu saya praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dituangkan dalam tulisan, dan ternyata mendapat juara," kata Melia Vanessa, mahasiswa semester II bidang pariwisata itu di Denpasar, Senin.
Tulisan yang mengambil bahan peristiwa kerusuhan mahasiswa, pelajar dari berbagai daerah di Nusantara yang terjadi belakangan ini untuk dibahas penyebabnya, kemudian dicarikan jalan keluarnya sesuai pengetahuan yang dimilikinya.
"Tulisan saya sebagai modal dalam berhadapan dengan wisatawan ternyata mampu menyisihkan 73 karya mahasiswa lainnya yang dikirim dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali. Bahkan ada juga dari luar negeri," tutur Sasa panggilan sehari-harinya.
Adanya kompetisi dari kalangan generasi muda yakni anak-anak sekolah Menengah Pertama hingga Mahasiswa dalam forum perdamaian ini diharapkan para generasi muda bisa lebih mengerti dan menghayati arti kata perdamaian.
Rasa damai, kata dia, harus bisa diawali dari sendiri, kemudian mampu memberikan pengaruh positif kepada keluarga di lingkungan sendiri dan bisa bermanfaat meluas hingga kepada masyarakat. (*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Damai itu indah dan kata-kata itu saya praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dituangkan dalam tulisan, dan ternyata mendapat juara," kata Melia Vanessa, mahasiswa semester II bidang pariwisata itu di Denpasar, Senin.
Tulisan yang mengambil bahan peristiwa kerusuhan mahasiswa, pelajar dari berbagai daerah di Nusantara yang terjadi belakangan ini untuk dibahas penyebabnya, kemudian dicarikan jalan keluarnya sesuai pengetahuan yang dimilikinya.
"Tulisan saya sebagai modal dalam berhadapan dengan wisatawan ternyata mampu menyisihkan 73 karya mahasiswa lainnya yang dikirim dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali. Bahkan ada juga dari luar negeri," tutur Sasa panggilan sehari-harinya.
Adanya kompetisi dari kalangan generasi muda yakni anak-anak sekolah Menengah Pertama hingga Mahasiswa dalam forum perdamaian ini diharapkan para generasi muda bisa lebih mengerti dan menghayati arti kata perdamaian.
Rasa damai, kata dia, harus bisa diawali dari sendiri, kemudian mampu memberikan pengaruh positif kepada keluarga di lingkungan sendiri dan bisa bermanfaat meluas hingga kepada masyarakat. (*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013