Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali optimistis pengerjaan menara Turyapada di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng dapat mencapai 70 persen pada akhir 2023.

Kepala Diskominfos Bali Gede Pramana mengaku mulanya proyek pemancar siaran TV digital terestrial, telekomunikasi seluler, internet dan radio, serta wahana pariwisata itu ditargetkan rampung akhir tahun ini, namun terkendala pendanaan.

“Optimistis kita karena kondisi antena TX sudah terpasang, juga restoran, sekarang konstruksi di atas, yaitu restoran putarnya, sehingga 35 persen (kekurangan dana) bisa kita selesaikan 2024, tapi harapan saya akhir tahun ini lebih dari 70 persen penyelesaian pembangunannya. Walau keuangan 65 persen, progres pembangunannya melebihi 70 persen,” katanya di Denpasar, Sabtu.

Baca juga: Penyelesaian proyek Turyapada Tower di Buleleng mundur jadi 27 Maret 2024

Gede Pramana menjelaskan bahwa kendala pendanaan yang membuat proses kerja harus diperpanjang, dimana dari kontrak Rp311 miliar, sebanyak Rp104 miliar dianggarkan tahun 2024 atau baru 65 persen dana yang dipakai tahun ini.

“Jadi, keuangan sampai 2023 baru 65 persen, sisanya 35 persen dioper 2024, ini tentunya juga mempengaruhi, uang tidak ada tidak mungkin bisa selesaikan pekerjaan, sehingga pekerjaan kita perpanjang waktunya sampai 2024,” ujarnya.

Terhitung hingga Selasa (12/12), Diskominfos Bali mencatat progres pembangunan menara Turyapada mencapai 67,03 persen, angka ini akan terus bertambah, dan ia memastikan proyek tersebut tidak dihentikan pengerjaannya meskipun terkendala biaya.

“Sekarang 67,03 persen, mungkin sudah naik lagi. Ini tidak dihentikan, bergerak terus, berjalan, tidak berhenti pekerjaannya, tapi perpanjangan waktu penyelesaiannya sesuai kondisi keuangan yang ada,” kata dia.

Dengan target terbaru ini, Pemprov Bali meyakini bahwa menara raksasa ini akan rampung pada 27 Maret 2023, untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat maupun wisatawan.

Baca juga: Pemprov Bali targetkan Turyapada Tower rampung di akhir tahun

Dalam menara setinggi 146 meter itu nantinya berisi daya tarik wisata dan pertumbuhan ekonomi melalui wahana edukasi berupa planetarium, laboratorium pendidikan, sky walk, restoran putar, jembatan kaca, museum komunikasi, dan fasilitas glamping.

Menara Turyapada yang diinisiasi Gubernur Wayan Koster itu nantinya mampu mengoptimalkan siaran televisi digital dengan jangkauan hingga 80 persen wilayah Kabupaten Buleleng dan Jembrana.
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023