Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) ESDM Bali Ida Bagus Setiawan menyarankan warga Desa Celukan Bawang, Buleleng, yang merasa terdampak dari PLTU batubara agar mencatat bantuan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang dibutuhkan untuk diberikan ke pihak PT General Energy Bali (GEB).

“Kami ditugaskan di ketenagakerjaan dan ESDM, jadi sangat penting CSR-TJSL. Bantuan di sini untuk menyiapkan generasi penerus, jadi masyarakat harus dilatih supaya bisa survive, nah apa yang dibutuhkan mohon masyarakat menginventarisasi keperluannya apa,” katanya ketika rapat dengar pendapat bersama DPD RI, masyarakat, dan perusahaan terkait PLTU Celukan Bawang di Denpasar, Kamis.

Setiawan melihat ini adalah jalan tengah agar masyarakat sekitar pembangkit tetap bertahan hidup dengan layak, serta pihak yang mengelola PLTU seperti PT GEB dan PT PLN tetap menjalankan pekerjaannya.

Bantuan yang dimaksud, menurutnya, tidak semata-mata berupa materi atau benda, namun lebih ke arah pelatihan dan pendidikan, sehingga warga bisa membuat usaha di kawasan tersebut.

“Yang terpenting adalah bagaimana tidak memberi ikan - semacam bantuan materi atau barang - tapi kita memberi kail itu yang penting, mencerdaskan masyarakat setempat supaya bisa survive (bertahan hidup) dan bukalah lapangan pekerjaan, kuncinya adalah pemerintah pusat, provinsi, kabupaten lokus bersama IPP dan BUMN turun,” kata Kepala Disnaker ESDM Bali itu.

Baca juga: DPD RI minta masalah di PLTU Celukan Bawang selesai dalam 6 bulan

Sebelumnya masyarakat terdampak di kawasan Dusun Pungkukan, Desa Celukan Bawang, mengadukan kondisi mereka di tengah keberadaan PLTU batubara selama bertahun-tahun ke DPD RI.

Akhirnya dalam rapat dengar pendapat masyarakat menyampaikan keluhan mereka, seperti TJSL yang tak dirasakan, dampak terhadap lingkungan, hingga tuntutan soal relokasi lahan.

Mendengar permintaan masyarakat, General Affair Department PT GEB Indriati Tanu Tanto mengatakan bahwa sebenarnya sudah menjalankan TJSL dengan rutin, namun tidak dapat memastikan seluruh masyarakat mendapat manfaat secara langsung.

Terkait arahan Disnaker ESDM Bali untuk memberi TJSL berupa pelatihan dan pendidikan diakuinya belum ada hingga sekarang, dan rencananya pada 2024 nanti akan dilakukan.

“Kita ada beberapa program seperti sekolah sepak bola yang ditujukan untuk anak dan remaja, UMKM untuk ibu-ibu dan disablitas, lalu terumbu karang di sana kan kita memiliki potensi sumber ekonomi untuk masyarakat. Jadi selain untuk lingkungan juga masyarakat diharapkan ada hasil dari sana,” katanya.

Atas keluhan ini, PT GEB berharap masyarakat dapat mengerti bahwa sementara ini pihaknya sedang berbenah diri, dan masyarakat diharapkan mengikuti tahap ini karena tidak bisa langsung mendapat hasil.

Baca juga: Kapolres: laporkan bila ada temuan di pelabuhan Celukan Bawang

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023