Singaraja (Antara Bali) - Sekitar 60 persen tanaman cengkih di Desa Unggahan, Kabupaten Buleleng, rusak mulai dari intensitas ringan hingga sedang akibat terserang jamur akar.
"Kami sudah mendata di desa ini 60 persen tanaman cengkih rusak. Munculnya jamur akar itu akibat industri penyulingan minyak yang memanfaatkan daun cengkih," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat berkunjung ke Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Minggu.
Ia menyebutkan, sebanyak 4.609 pohon cengkih terserang jamur akar dengan intensitas ringan, 2.195 pohon (intensitas sedang), dan 1.790 pohon (intensitas berat).
"Sampai saat ini hanya 3.619 pohon cengkih masih sehat dan 415 pohon sudah mati," kata Bupati yang telah mengeluarkan surat keputusan mengenai larangan industri penyulingan minyak daun cengkih di daerahnya itu. (MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami sudah mendata di desa ini 60 persen tanaman cengkih rusak. Munculnya jamur akar itu akibat industri penyulingan minyak yang memanfaatkan daun cengkih," kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat berkunjung ke Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Minggu.
Ia menyebutkan, sebanyak 4.609 pohon cengkih terserang jamur akar dengan intensitas ringan, 2.195 pohon (intensitas sedang), dan 1.790 pohon (intensitas berat).
"Sampai saat ini hanya 3.619 pohon cengkih masih sehat dan 415 pohon sudah mati," kata Bupati yang telah mengeluarkan surat keputusan mengenai larangan industri penyulingan minyak daun cengkih di daerahnya itu. (MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013