Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika berpandangan insan media atau pers penting untuk menjaga moral dan profesionalismenya agar dapat menjalankan fungsi kontrol dengan baik.

"Kekuatan kontrol yang paling efektif melalui media. Saya minta anggota SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) tidak cukup hanya besar secara kuantitas, tetapi bisa berperan," kata Pastika saat berdialog dengan jajaran SMSI Bali di Denpasar, Selasa.

Dialog yang dibuka Ketua SMSI Bali Emanuel Dewata Oja (Edo) itu mengangkat tema "Peran Media Online dalam Mengimplementasikan Kebijakan Publik yang Akuntabel".

"Pers itu harus kritis dan cerdas. Matanya terbuka untuk melihat, telinganya terbuka mendengar. Media sangat membantu saya saat menjadi gubernur karena saya tak mungkin menjangkau sendirian," ujar Gubernur Bali Periode 2008-2018 dalam rangkaian kegiatan resesnya itu.

Pers, tambah Pastika, harus bebas dan tidak memihak karena kalau sudah dikooptasi akan menjadi tumpul. Ibaratnya, meski mata terbuka tetapi tidak melihat dan telinga tidak mendengar.

Baca juga: Mangku Pastika: Peringatan peristiwa Bom Bali pengingat pentingnya perdamaian

"Media memiliki peran yang penting di tengah perubahan yang terjadi begitu cepat," ucapnya

Walaupun banyak media dan persaingan, ia mengingatkan yang penting jangan jalan sendiri-sendiri. "Yang tidak kalah penting punya imajinasi dan kreativitas sehingga makin besar 'value'-nya. Nilai seseorang itu tergantung imajinasi dan kreativitas," katanya.

Dalam kesempatan itu, Pastika menegaskan bahwa sangat menghargai kebebasan dan iklim demokrasi sehingga dibuatlah ajang simakrama termasuk PB3AS (Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja) sebagai saluran bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi secara efektif dan demokratis.

"Hal ini tentu sejalan dengan cita- cita reformasi. Saya sangat hargai kebebasan. Kalau tidak bebas, dia akan terpasung, terjajah, dan jadi bodoh. Ada teori hegemoni, sengaja dibikin bodoh, miskin agar gampang diatur," kata Pastika.

Baca juga: Anggota DPD Bali: Peningkatan kasus rabies ancaman bagi pariwisata Pulau Dewata

Sebelumnya, Ketua SMSI Bali Edo mengatakan bahwa SMSI sudah terdaftar resmi di Dewan Pers dan jumlah keseluruhan anggotanya di Tanah Air diklaim sebagai yang terbesar di antara organisasi wartawan yang telah ada.

Dalam diskusi mengemuka pertanyaan terkait keterbukaan informasi saat kepemimpinan Mangku Pastika sebagai Gubernur Bali 2008-2018.

"Pak Mangku Pastika adalah pemimpin yang demokratis, tidak alergi dengan kritik dan terbuka menerima masukan bahkan membuka ruang demokrasi melalui simakrama dan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS)," ucap Wakil Ketua SMSI Bali Agustinus Apollo Daton.

Arief Wibisono, anggota SMSI lainnya, berpandangan ajang PB3AS merupakan wadah untuk menyerap informasi sejauh mana program dan kebijakan yang sudah dilaksanakan pemerintah.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023