Mataram (Antara Bali) - Kapal barang berbendera Panama terdampar di Pantai Cemara, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, akibat hempasan gelombang, sejak Selasa (8/1) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita.
Administrator Pelabuhan (Adpel) Lembar, Heru Haryanto, membenarkan terdamparnya kapal asing MV Agnes dan berbendera Panama itu, ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler dari Mataram, Kamis.
"Kapal itu terdampar setelah bongkar muatan di Pelabuhan Lembar. Ketika kembali berlayar dengan tujuan Singapura, kapal itu terkena hempasan gelombang sehingga menepi di perairan," ujarnya.
Heru mengaku tengah berkoordinasi dengan pengelola kapal dan agennya terkait proses evakuasi kapal asing yang terdampar itu. Kapal itu mengangkut semen dari Vietnam yang dikoordinir agennya di Indonesia yakni PT Nusa Tenggara.
Menurut Heru, belum disepakati proses evakuasi kapal barang yang kini masih berada di kawasan Pantai Cemara itu. Apakah menunggu air laut pasang atau akan ditarik menggunakan kapal lainnya.
Air laut di Pantai Cemara pasang ketika musim hujan disertai peningkatan gelombang, namun surut setelah itu, sehingga kapal barang tersebut diduga "terperangkap" pada situasi air surut.
"Sedang diupayakan, koordinasi dengan kapten kapal dulu untuk mengetahui solusinya," ujar Heru. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Administrator Pelabuhan (Adpel) Lembar, Heru Haryanto, membenarkan terdamparnya kapal asing MV Agnes dan berbendera Panama itu, ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler dari Mataram, Kamis.
"Kapal itu terdampar setelah bongkar muatan di Pelabuhan Lembar. Ketika kembali berlayar dengan tujuan Singapura, kapal itu terkena hempasan gelombang sehingga menepi di perairan," ujarnya.
Heru mengaku tengah berkoordinasi dengan pengelola kapal dan agennya terkait proses evakuasi kapal asing yang terdampar itu. Kapal itu mengangkut semen dari Vietnam yang dikoordinir agennya di Indonesia yakni PT Nusa Tenggara.
Menurut Heru, belum disepakati proses evakuasi kapal barang yang kini masih berada di kawasan Pantai Cemara itu. Apakah menunggu air laut pasang atau akan ditarik menggunakan kapal lainnya.
Air laut di Pantai Cemara pasang ketika musim hujan disertai peningkatan gelombang, namun surut setelah itu, sehingga kapal barang tersebut diduga "terperangkap" pada situasi air surut.
"Sedang diupayakan, koordinasi dengan kapten kapal dulu untuk mengetahui solusinya," ujar Heru. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013