Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) menawarkan kepada Pemerintah Provinsi Bali agar ikut menanamkan investasi melalui obligasi daerah, dalam upaya melestarikan nilai-nilai budaya Pulau Dewata.

"Kami menawarkan kepada Pemprov Bali ikut serta menanamkan investasi melalui obligasi daerah," kata Ketua Yayasan GWK Gde Ardika di Denpasar, Rabu.

Pada rapat gabungan DPRD Bali dengan jajaran pengurus Yayasan GWK itu, ia mengatakan, keberadaan GWK di Desa Ungasan, Kabupaten Badung, pada awalnya adalah suatu ide untuk menjadikan ikon Bali dalam bisnis dan budaya.

"Dibangunnya kawasan ini merupakan ide mulia, karena di tempat ini pula perpaduan bisnis dan budaya akan menyatu dalam pencitraan pariwisata Pulau Dewata," kata mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini.

Maka dari itu, kata Ardika, pihaknya menawarkan kepada Pemprov Bali untuk ikut serta menanamkan investasinya.

Ia juga memaparkan, untuk merampungkan kawasan objek pariwisata yang telah dibangun sejak 23 tahun lalu tersebut masih memerlukan biaya mencapai sebesar Rp2,5 triliun.

"Dengan kebutuhan dana sebesar itu, makanya kami menawarkan kepada pemerintah pusat dan Bali untuk turut serta menanamkan investasinya," kata pria asal Kabupaten Buleleng ini.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya mengatakan, pihaknya masih akan melakukan pengkajian terhadap usulan yang disampaikan pengelola Yayasan GWK kepada Pemprov Bali.

"Usulan pihak Yayasan GWK agar ada penyertaan dari dana obligasi pemerintah itu wajar. Tapi lebih dahulu harus ada pengkajian. Karena kami melihat GWK tersebut di bawah naungan perseroan terbatas dan di dalamnya juga ada yayasan. Ini yang kami belum mengerti," kata politisi PDI Perjuangan ini.

Dikatakannya, tindakan pengkajian tersebut juga akan mempertimbangkan dari aspek bisnis dan sejauh mana GWK ini berperan dalam pelestarian budaya Bali.

"Ini perlu kajian dari sisi bisnis maupun pelestarian budaya. Sebab uang yang akan digunakan untuk investasi seperti itu akan diambil dari APBD," kata Arjaya.

GWK dibangun tahun 1997 adalah merupakan patung Dewa Wisnu yang berdiri tegak di Bukit Ungasan, Jimbaran atau selatan Bandara Ngurah Rai.

Patung buatan seorang seniman lulusan Insitut Teknologi Bandung (ITB), I Nyoman Nuarta ini konon akan ditata di atas patung Garuda setinggi 75 meter dengan keseluruhan tinggi patung mencapai 145 meter, dan mengalahkan tinggi Liberty yang hanya setinggi 151 kaki atau sekitar 46 meter. Letak patung itu berada di bukit kapur dengan ketinggian 300 di atas permukaan laut. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010