Delegasi Indonesia yang menjadi perwakilan di AIS (Archipelagic and Island States) Youth Conference, Nor Anisa, mengusung kesetaraan gender sebagai salah satu upaya menangani isu kelautan di AIS Forum.
“Saya ingin menggunakan pendekatan sosial, misalnya pengarusutamaan gender,” kata Nor Anisa di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Wanita 25 tahun dari Kalimantan Timur itu mengungkapkan peran perempuan, khususnya di kawasan pesisir, diperlukan dalam mewujudkan ekonomi biru agar tercipta inklusi secara sosial.
Untuk itu ia menekankan pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, termasuk dalam advokasi mereka.
Peraih beasiswa Inisiatif Pemimpin Muda Asia Tenggara (YSEALI) terkait isu lingkungan pada 2023 itu mengatakan peran perempuan perlu lebih banyak dilibatkan, termasuk di sektor kelautan.
“Baik di pertanian dan kelautan perempuan memiliki sumber daya yang sedikit untuk memiliki lahan karena belum dilatih. Dengan AIS, kami ingin membuat pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya di ibu kota negara,” katanya.
Baca juga: AIS Forum rangkul anak muda tangani isu kelautan
Pemberdayaan itu, lanjut dia, meliputi program peningkatan kapasitas komunitas pesisir, utamanya di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ia menilai upaya itu merupakan pendekatan sosial terhadap komunitas, sebagai salah satu cara lain dalam menangani isu perubahan iklim yang selama ini berbasis pendekatan sains.
Nor Anisa menjadi salah satu delegasi anak muda Indonesia di Konferensi Anak Muda AIS yang bertemu di Bali bersama 26 delegasi dari negara pulau dan kepulauan, menjelang KTT AIS Forum 2023 yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Covention Center (BNDCC) 10-11 Oktober 2023.
Rencananya, pertemuan para pemimpin muda itu menghasilkan deklarasi yang mencakup upaya bersama mengatasi permasalahan, diantaranya tata kelola kelautan dan ekonomi biru berkelanjutan, yang diharapkan dibawa pada tataran selanjutnya di AIS Forum.
Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS) itu menekankan solusi konkrit terkait empat masalah utama yakni mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023