Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perkebunan Provinsi Bali fokus meningkatkan kualitas dan jumlah produksi kopi di 11 "subak" atau kelompok irigasi pertanian tradisional yang tersebar di sentra penghasil komoditas ekspor itu di Pulau Dewata.
"Pada tahun ini, kami memfokuskan pengembangan kopi di 11 subak dulu," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Sabtu.
Kawasan yang menjadi sentra produksi kopi jenis arabika dan robusta itu tersebar di Kabupaten Tabanan, Buleleng dan Kabupaten Karangasem.
Pada sentra penghasil kopi itu sebenarnya terdapat 66 subak, namun Dinas Perkebunan tahun 2013 baru dapat memfokuskan pengembangannya di 11 lokasi yang menjadi prioritas.
"Di 11 subak tersebut kami tidak hanya fokus meningkatkan jumlah produksi kopi, tetapi juga dari sisi kualitasnya supaya bisa memberikan hasil yang maksimal," ucapnya. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pada tahun ini, kami memfokuskan pengembangan kopi di 11 subak dulu," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Sabtu.
Kawasan yang menjadi sentra produksi kopi jenis arabika dan robusta itu tersebar di Kabupaten Tabanan, Buleleng dan Kabupaten Karangasem.
Pada sentra penghasil kopi itu sebenarnya terdapat 66 subak, namun Dinas Perkebunan tahun 2013 baru dapat memfokuskan pengembangannya di 11 lokasi yang menjadi prioritas.
"Di 11 subak tersebut kami tidak hanya fokus meningkatkan jumlah produksi kopi, tetapi juga dari sisi kualitasnya supaya bisa memberikan hasil yang maksimal," ucapnya. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013