Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai 22,00 miliar dolar AS atau naik 5,47 persen dibanding ekspor Juli 2023 sebesar 20,86 miliar dolar AS.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai ekspor tersebut turun 21,21 persen dibandingkan dengan Agustus 2022.

"Peningkatan ekspor Agustus 2023 dibanding Juli 2023 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 5,35 persen, dari 19,63 miliar menjadi 20,68 miliar dolar AS. Demikian juga ekspor migas naik 7,50 persen, yaitu dari 1,22 miliar dolar AS menjadi 1,31 miliar dolar AS," ujar Amalia dalam acara Rilis Berita Statistik di Jakarta, Jumat.

Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak 40,25 persen menjadi 509,1 juta dolar AS. Sementara ekspor minyak mentah turun 35,09 persen menjadi 72,0 juta dolar AS dan ekspor gas turun 2,02 persen menjadi 737,7 juta dolar AS.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2023 mencapai 171,52 miliar atau turun 11,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor non migas mencapai 161,13 miliar atau turun 12,27 persen.

Peningkatan ekspor terbesar nonmigas Agustus 2023 terhadap Juli 2023 terjadi pada komoditas bijih logam, terak, dan abu sebesar 790,8 juta dolar AS (223,50 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 265,6 juta dolar AS (8,42 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Agustus 2023 turun 11,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 8,14 persen dan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 16,58 persen.

"Ekspor non migas Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 5,38 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,13 miliar dolar AS dan India 1,84 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,20 persen," kata Amalia.

Amalia menyebut komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja, lignit, dan batubara.

Lebih lanjut, ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara, masing-masing menyumbang 3,82 miliar dolar AS dan 1,26 miliar dolar AS.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Agustus 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 24,58 miliar dolar AS atau 14,33 persen, diikuti Kalimantan Timur 19,25 miliar dolar AS atau 11,23 persen dan Jawa Timur 14,36 miliar atau 8,37 persen.


 

Baca juga: BKIPM Denpasar: Komoditas ikan hidup dari Bali primadona pasar ASEAN

Baca juga: BKIPM Denpasar inisiasi efisiensi birokrasi untuk genjot ekspor ikan di Bali

Baca juga: BPS catat impor Indonesia pada Agustus 2023 turun 3,53 persen

Baca juga: Presiden Jokowi: Pabrik petrokimia di Cilegon jadi pengganti impor

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023