Denpasar (Antara Bali) - Akademisi dari Universitas Udayana Prof I Dewa Gede Palguna menilai berbagai parpol di Bali telah gagal menjalankan fungsi kaderisasi politiknya.
Terbukti hingga saat ini belum ada yang berani menampilkan kandidat cagub yang akan diusung, kecuali Gubernur Mangku Pastika yang menyatakan siap maju pilgub lagi, katanya dalam Diskusi bertajuk Pilgub Bali Antara Ada Dan Tiada, di Denpasar, Jumat.
Menurut mantan hakim Mahkamah Konstitusi ini, jika masih saja calon yang diusung dari unsur birokrasi dan polisi, itu berarti parpol tergolong tidak sehat. Seharusnya sangat penting parpol dari awal dengan sungguh-sungguh mendidik kadernya agar siap bertarung di pilkada dan mempunyai semangat siap untuk mengabdi.
"Di sisi lain, masih sepinya calon yang akan maju di Pilgub Bali, bisa jadi karena jabatan gubernur dipandang tidak menarik dibandingkan menjadi pemimpin di tingkat kabupaten/kota yang rakyat dan wilayahnya jelas," katanya pada diskusi yang digelar oleh Forum Komunikasi Lintas Media (K-Lima) itu.
Sementara itu Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih mengatakan, kaderisasi di partainya sudah bagus, termasuk dari sisi kualitas. "Partai kami bahkan rutin memberikan pelatihan, pengkajian dan pembinaan." ucapnya.
"Hanya saja ketika berbicara pemimpin daerah, ada hal-hal lain yang diterima masyarakat selain mumpuni di bidang politik," ujarnya seraya mengakui, menjadi calon dalam pilgub memerlukan modal ekonomi yang besar selain modal politik. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Terbukti hingga saat ini belum ada yang berani menampilkan kandidat cagub yang akan diusung, kecuali Gubernur Mangku Pastika yang menyatakan siap maju pilgub lagi, katanya dalam Diskusi bertajuk Pilgub Bali Antara Ada Dan Tiada, di Denpasar, Jumat.
Menurut mantan hakim Mahkamah Konstitusi ini, jika masih saja calon yang diusung dari unsur birokrasi dan polisi, itu berarti parpol tergolong tidak sehat. Seharusnya sangat penting parpol dari awal dengan sungguh-sungguh mendidik kadernya agar siap bertarung di pilkada dan mempunyai semangat siap untuk mengabdi.
"Di sisi lain, masih sepinya calon yang akan maju di Pilgub Bali, bisa jadi karena jabatan gubernur dipandang tidak menarik dibandingkan menjadi pemimpin di tingkat kabupaten/kota yang rakyat dan wilayahnya jelas," katanya pada diskusi yang digelar oleh Forum Komunikasi Lintas Media (K-Lima) itu.
Sementara itu Wakil Sekjen DPP Golkar Gede Sumarjaya Linggih mengatakan, kaderisasi di partainya sudah bagus, termasuk dari sisi kualitas. "Partai kami bahkan rutin memberikan pelatihan, pengkajian dan pembinaan." ucapnya.
"Hanya saja ketika berbicara pemimpin daerah, ada hal-hal lain yang diterima masyarakat selain mumpuni di bidang politik," ujarnya seraya mengakui, menjadi calon dalam pilgub memerlukan modal ekonomi yang besar selain modal politik. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013