Negara (Antara Bali) - Hujan lebat yang terus mengguyur Kabupaten Jembrana beberapa hari terakhir membuat petani semangka kelabakan, karena berpotensi merusak tanaman mereka yang rata-rata sudah siap panen.

"Satu petak lahan semangka saya terendam banjir. Saya belum tahu apakah bisa memetik hasil di petak tersebut," kata Nur Hariri, salah seorang petani semangka di wilayah barat Bali itu, Kamis.

Menurut Hariri, satu petak dari 64 are (6.400 m2) lahan semangka milikinya terendam banjir saat buahnya baru sekepal tangan. "Buahnya pasti rusak, saya terpaksa mengawinkan lagi bunga yang baru tumbuh. Itupun tidak bisa semua," ujarnya.

Risiko lain yang harus dihadapi petani karena intensitas hujan yang tinggi, buah juga tidak mau tumbuh sempurna.

Hariri mengatakan, dalam penjualan buah semangka dikategorikan dalam beberapa kelas dengan harga yang berbeda.

"Kalau buahnya tumbuh sempurna dan besar, kami dapat hasil yang banyak. Tapi kalau buahnya kecil-kecil karena serangan hama maupun cuaca, kami akan merugi," katanya. (GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013