Negara (Antara Bali) - Banjir yang meluap hingga ke jalan raya jurusan Denpasar-Gilimanuk di Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana, Selasa, membuat kemacetan cukup panjang karena kendaraan hanya bisa merambat pelan.
Luapan air banjir akibat hujan deras juga menggerus senderan dari beton yang berada di pinggir jalan raya sepanjang sekitar 50 meter dan dikhawatirkan ambrol sehingga membuat arus lalu lintas lebih macet lagi.
Untuk mengurai kemacetan, polisi dari Polsek Mendoyo mengatur arus lalu lintas di lokasi. Selain meluap hingga ke jalan raya, luapan air akibat hujan lebat yang turun sejak pagi hari juga merendam sedikitnya 15 rumah warga di desa tersebut.
Kerusakan paling parah terjadi pada pagar rumah milik I Ketut Sudiarta, yang roboh cukup panjang akibat diterjang banjir.
Saat berita ini ditulis, hujan mulai reda dan luapan banjir khususnya di jalan raya Denpasar-Gilimanuk sudah surut. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Luapan air banjir akibat hujan deras juga menggerus senderan dari beton yang berada di pinggir jalan raya sepanjang sekitar 50 meter dan dikhawatirkan ambrol sehingga membuat arus lalu lintas lebih macet lagi.
Untuk mengurai kemacetan, polisi dari Polsek Mendoyo mengatur arus lalu lintas di lokasi. Selain meluap hingga ke jalan raya, luapan air akibat hujan lebat yang turun sejak pagi hari juga merendam sedikitnya 15 rumah warga di desa tersebut.
Kerusakan paling parah terjadi pada pagar rumah milik I Ketut Sudiarta, yang roboh cukup panjang akibat diterjang banjir.
Saat berita ini ditulis, hujan mulai reda dan luapan banjir khususnya di jalan raya Denpasar-Gilimanuk sudah surut. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013