Sekitar 700-an lanjut usia (lansia) dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bali menampilkan berbagai atraksi seni untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan memeriahkan ajang bertajuk "Agustus Ceria: Dirgahayu Bangsaku" , yang dipusatkan di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar.

"Ajang ini memberi kesempatan para lansia menunjukkan kreasi mereka dalam seni. Selain itu, ada jiwa nasionalis yang terpatri dalam sanubari mereka," kata Ketua Yayasan Wreda Sejahtera (YWS) Bali Cokorda Bagus Jaya Lesmana di Denpasar, Sabtu.

Para lansia dari berbagai daerah di Pulau Dewata, dengan penuh keceriaan menampilkan atraksi gerak dan seni mulai dari menyanyi bersama, senam bergembira, membawakan tari puspawresti, tari nelayan, tari kecak, tari bamboo, tari kreasi perahu layar dan dadong rerod serta joged bumbung.



Agustus Ceria, ujar Cok Lesmana, dikumandangkan pertama kali pada 2011 sebagai wadah berkumpulnya para lansia di seluruh Bali di bawah naungan Yayasan Wreda Sejahtera yang telah berdiri selama 35 tahun.

Acara tersebut digagas oleh Ketua Umum YWS Bali Prof Luh Ketut Suryani beserta para lansia yang pernah menjadi bagian dari penelitiannya dalam memahami kehidupan para lansia.

Ajang Agustus Ceria kali ini diselenggarakan YWS bekerja sama dengan Suryani Institute for Mental Health (SIMH), Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) Bali, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), dan Kelompok Meditasi Suryani.

"Mengurus lansia itu gampang-gampang susah. Namun, kita harus berusaha sebisa mungkin untuk memahami dan mengerti perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia sehingga mereka bisa merasa bahagia, sejahtera dan berguna bagi masyarakat," ucapnya.



Melalui kegiatan yang sekaligus untuk merayakan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia itu, pihaknya berharap para lansia terpatri untuk terus berjuang dan berkreasi demi kejayaan Indonesia.

"Semoga kita bangsa Indonesia semakin bisa melanjutkan perjuangan para lansia mewujudkan Indonesia Maju," ucap Cok Lesmana.

Atraksi seni dari para lansia itu juga dihadiri anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Made Mangku Pastika, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, Direktur RSJ Provinsi Bali dr I Dewa Gede Basudewa dan perwakilan Paiketan Krama Istri (PAKIS) Majelis Desa Adat Provinsi Bali.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Made Mangku Pastika mengatakan di tengah usia atau angka harapan hidup orang Indonesia yang terus meningkat, maka para lansia hendaknya dapat mengisi diri dengan hal-hal yang membuat bahagia.



"Jangan ribet-ribet otaknya. Mari kita jangan malas, bagaimana kita makin banyak tertawa, bernyanyi dan tepuk tangan karena itu juga baik untuk kesehatan," katanya.

Mantan Gubernur Bali itu pun menyampaikan para lansia hendaknya dapat menjadi pribadi seperti kepanjangan dari lansia yakni Lembut/Lentur, Anggun, Nurani, Sehat, Intuitif dan dan Antusias.

"Pemikiran-pemikiran para lansia ini masih bagus. Jadi jangan kita abaikan dan biarkan mereka lepas karena jika dilepas hanya akan jadi potensi, tidak jadi sesuatu yang nyata," ucapnya.

Menurut Pastika, keberadaan dan potensi lansia sangat penting dan bisa menjadi kekuatan yang luar biasa untuk menyiapkan generasi muda sebagai pengganti mereka.

Acara Agustus Ceria juga diisi dengan tiup lilin dan potong kue ulang tahun bagi para lansia yang berulang tahun di bulan Agustus. Selanjutnya acara juga ditutup dengan makan nasi jinggo bersama.


 
Ratusan lansia bersama pengurus Yayasan Wreda Sejahtera Bali dan para pembicara dalam ajang "Agustus Ceria: Dirgahayu Bangsaku" di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Sabtu (26/8/2023). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023