Pengelola Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Bali, menyebutkan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk perluasan pelabuhan rampung pada akhir Juli 2023.
“Amdal sudah mau selesai, batas waktunya sampai Agustus 2023,” kata Kepala PPN Pengambengan Andi Mannojengi di Denpasar, Bali, Jumat.
Dia menjelaskan proses amdal itu melibatkan sejumlah lembaga dan kementerian termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Untuk mempercepat proses tersebut, lanjut dia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turun langsung membantu proses amdal itu.
“Kalau sampai bulan Agustus 2023 amdal tidak selesai, anggaran tidak jadi turun. Itu bisa menjadi kerugian juga untuk pemerintah,” kata Andi.
Ia menambahkan kebutuhan anggaran untuk pengembangan pelabuhan itu diperkirakan mencapai sekitar Rp888 miliar yang bersumber dari pinjaman luar negeri yakni dari Islamic Development Bank.
Pihaknya menargetkan pada 2026 perluasan PPN Pengambengan sudah beroperasi dan menggantikan aktivitas perikanan umum di Pelabuhan Benoa. Adapun Pelabuhan Benoa, kata dia, akan difokuskan menjadi pusat pariwisata maritim Indonesia.
Saat ini, luas PPN Pengambengan mencapai 13 hektare dan rencananya akan memiliki luas lahan hingga 70 hektare melalui proyek perluasan.
Ia menambahkan pelabuhan yang berlokasi sekitar 105 kilometer dari Denpasar itu akan memiliki kapasitas hingga dua kali lipat dari kapasitas di Pelabuhan Benoa.
Salah satu kapasitas produksi di Pelabuhan Benoa adalah tuna yang dapat mencapai 30 ribu ton per bulan.
Kapasitas 30 ribu ton per bulan itu dilayani sekitar 1.000 kapal sehingga menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai penghasil ikan tuna terbesar di Indonesia dan memasuki pasar ekspor ke sejumlah negara, katanya.
Rencananya, untuk operasional tangkapan tuna masih dilakukan di Pelabuhan Benoa dan tidak ikut dipindahkan ke PPN Pengambengan. Nanti, operasional pelabuhan perikanan umum yang akan direlokasi ke PPN Pengambengan setelah proyek perluasan rampung.
Saat ini di PPN Pengambengan, kata dia, beroperasi sebanyak 104 kapal di bawah 30 gross tonage (GT) dengan masing-masing kapal diperkirakan mempekerjakan sekitar 30 anak buah kapal (ABK).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023