Pemerintah Kabupaten Badung, Bali mengimbau masyarakat di wilayahnya agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan yang non-produktif untuk ditanami berbagai tanaman sayuran seperti cabai.
"Hal ini untuk mengantisipasi gejolak harga komoditi pangan dan hortikultura khususnya cabai, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan memanfaatkan lahan pekarangannya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Senin.
Sekda Adi Arnawa mengatakan masyarakat Kabupaten Badung bisa menyiasati harga cabai mengalami kenaikan di pasaran yang biasanya terjadi saat musim hujan dan menjelang tahun baru, dengan menanam cabai dengan memanfaatkan lahan pekarangan di rumahnya masing-masing.
Selain itu, menurutnya kegiatan bercocok tanam berbagai sayuran dan cabai itu juga bisa dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan lahan kosong di areal perkantoran dan sekolah yang selama ini sering tidak dimanfaatkan secara optimal.
Sekda Adi Arnawa mengungkapkan pihaknya juga menyambut baik gagasan yang telah diwujudkan Dinas Pertanian dan Pangan Badung yang telah menyulap halaman kantor menjadi kebun edukasi.
Di kebun itu, dirinya juga telah melaksanakan panen perdana tanaman cabai dan terong yang ditanam di kebun edukasi tersebut.
"Kebun edukasi tersebut memberikan contoh bahwa apabila dirawat dengan baik cabai dan tanaman hidroponik lainnya juga dapat menghasilkan untuk mengurangi pengeluaran keluarga," ungkap dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana menjelaskan pihaknya memiliki program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Matanabe dan Sibertani untuk mendorong masyarakat memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif menjadi bermanfaat bagi keluarga.
Saat ini, pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong agar lahan kosong di area perkantoran dan sekolah bisa dimanfaatkan menjadi kebun percontohan.
"Ini untuk memotivasi masyarakat agar gemar menanam sebagai upaya pemerintah untuk ikut menekan laju inflasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Hal ini untuk mengantisipasi gejolak harga komoditi pangan dan hortikultura khususnya cabai, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan memanfaatkan lahan pekarangannya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Senin.
Sekda Adi Arnawa mengatakan masyarakat Kabupaten Badung bisa menyiasati harga cabai mengalami kenaikan di pasaran yang biasanya terjadi saat musim hujan dan menjelang tahun baru, dengan menanam cabai dengan memanfaatkan lahan pekarangan di rumahnya masing-masing.
Selain itu, menurutnya kegiatan bercocok tanam berbagai sayuran dan cabai itu juga bisa dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan lahan kosong di areal perkantoran dan sekolah yang selama ini sering tidak dimanfaatkan secara optimal.
Sekda Adi Arnawa mengungkapkan pihaknya juga menyambut baik gagasan yang telah diwujudkan Dinas Pertanian dan Pangan Badung yang telah menyulap halaman kantor menjadi kebun edukasi.
Di kebun itu, dirinya juga telah melaksanakan panen perdana tanaman cabai dan terong yang ditanam di kebun edukasi tersebut.
"Kebun edukasi tersebut memberikan contoh bahwa apabila dirawat dengan baik cabai dan tanaman hidroponik lainnya juga dapat menghasilkan untuk mengurangi pengeluaran keluarga," ungkap dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana menjelaskan pihaknya memiliki program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Matanabe dan Sibertani untuk mendorong masyarakat memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif menjadi bermanfaat bagi keluarga.
Saat ini, pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong agar lahan kosong di area perkantoran dan sekolah bisa dimanfaatkan menjadi kebun percontohan.
"Ini untuk memotivasi masyarakat agar gemar menanam sebagai upaya pemerintah untuk ikut menekan laju inflasi," kata dia.
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023