Yogyakarta (Antara Bali) - PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta memperkirakan akan ada sekitar 8.500 penumpang yang memadati stasiun-stasiun saat puncak arus penumpang Libur Natal dan Tahun Baru 2013.

"Puncak kepadatan penumpang diperkirakan terjadi pada 26 Desember dan 1 Januari 2013," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Sri Winarto di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, jumlah sekitar 8.500 penumpang itu hanya dihitung berdasarkan okupansi penumpang kereta jarak jauh yang okupansinya mengalami kenaikan sekitar 20 persen dibanding hari biasa.

Untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru 2013, PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta telah menyiapkan kereta tambahan, Argo Dwipangga ekstra yang akan dioperasionalkan pada 21 Desember hingga 6 Januari 2013.

Kereta tersebut melayani rute Solo Balapan-Jakarta Gambir dengan kapasitas sekitar 350 penumpang. Meskipun demikian, lanjut Sri, ketersediaan tiket kereta api di tanggal-tanggal tertentu sudah tidak ada, khususnya keberangkatan dari Yogyakarta menuju daerah lain seperti Bandung, Jakarta, Surabaya dan Malang.

Tiket kereta keberangkatan tanggal 23-25 Desember sudah ludes terjual, begitu pula dengan tiket kereta keberangkatan 31 Desember dan 1 Januari 2013.

"Selain tanggal tersebut, ketersediaan tiket masih ada yaitu sekitar 30 persen. Tetapi, jumlah ketersediaan tiket ini pun akan semakin menipis karena pembelian tiket terus berjalan," katanya.

Pada libur panjang Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api akan memberlakukan tarif batas atas, misalnya untuk tujuan Yogyakarta-Jakarta dijual dengan harga sekitar Rp400.000 sekali perjalanan per penumpang.

"Perubahan tarif ini hanya berlaku untuk kereta api komersil saja. Kereta api ekonomi PSO, tidak ada perubahan tarif," katanya.(*/DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012