Tabanan (Antara Bali) - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menjalani ritual pernikahannya dengan Bambang Aditya sebagaimana adat masyarakat Bali pada umumnya.

Ritual yang berlangsung sejak Jumat (14/12) itu mencapai puncaknya Sabtu sore di rumah Eka di Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti.

Bambang yang sehari sebelumnya disahkan secara adat menyandang nama I Made Dwi Saputra itu menjalani ritual pernikahan yang berlaku bagi setiap umat Hindu di Bali, seperti "metanjung sambuk", "nyakan", dan "mertuakan".

Eka-Bambang sebelumnya juga menjalani ritual "medagang-dagangan". Eka berperan sebagai pedagang, sedangkan Bambang menjadi pembelinya.

Pasangan pengantin yang mengenakan pakaian adat Bali itu juga memerankan petani. Bambang yang mencangkul sawah, sedangkan Eka menebar benih.

Karena yang menjadi pengantin seorang Bupati, maka yang memimpin upacara pernikahan itu pun tiga pemuka agama Hindu asal Tabanan, yakni Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Prateka Tenaya, Ida Pandita Mpu Jaya Tenaya Daksa, dan Ida Pandita Mpu Cahaya Putra.

Bambang yang berasal dari Jakarta telah menjalani Sudi Wedani atau prosesi masuk agama Hindu, Kamis (13/12), yang disusul dengan upacara Mepandes atau potong gigi, Jumat (14/12).

"Sejak kemarin mereka juga menjalani berbagai jenis ritual, seperti `mekala-kalaan`, `mesekapan`, `mejaya-jaya`, dan berdoa di Merajan Daja dan Merajan Kelod," kata Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Kabupaten Tabanan I Wayan Tontra.(EKA/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012