Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan Kabupaten Gianyar, Bali, segera menjadi kabupaten lengkap pada akhir tahun 2023i.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto usai menyerahkan delapan sertifikat tanah di Desa Lodtunduh, Gianyar, Rabu.
“Kami mendorong terus sinergi antara kantor pertanahan dan pemda Gianyar agar terus melakukan perbaikan data baik fisik maupun yuridis sehingga paling tidak akhir tahun 2023 Gianyar bisa dideklarasikan sebagai kabupaten lengkap,” kata dia.
Hingga saat ini, sebanyak 95 persen bidang tanah di Bali atau 1,9 juta dari 2,1 juta bidang telah tersertifikasi, dan khusus Gianyar telah mencapai 96 persen.
Hadi berharap agar Gianyar menyusul Badung, yaitu kabupaten pertama di Indonesia yang besok Kamis (25/5) akan dideklarasikan sebagai kabupaten lengkap.
Menurutnya, salah satu yang membuat Kabupaten Gianyar cepat dalam mengurus sertifikat tanah adalah berkat kerja sama pemerintah daerah yang gencar mengajak warga melakukan gema patas sejak tahun lalu.
“Program gema patas memang sudah dilaksanakan dengan baik khususnya di Gianyar, memang betul ini (memasang patok) untuk anti serobot, anti caplok, dan anti cekcok. Kalau sertifikatnya sudah baik, artinya secara spasial tidak akan ada tumpang tindih, kemudian bisa dimasukkan dalam sistem digital baik fisik maupun yuridis akurat,” jelas Hadi Tjahjanto.
Menteri ATR/BPN menyampaikan bahwa upaya gema patas adalah hal yang penting, di mana tujuannya untuk menentukan batas kepemilikan tanah.
Hal ini akan mempermudah pemerintah daerah, sehingga ketika batasnya sudah ditentukan, data terakumulasi, maka pihaknya hanya perlu pemetaan dan mengeluarkan sertifikat.
Di hadapan delapan masyarakat penerima sertifikat tanah, Hadi menjelaskan keuntungan dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang mereka lakukan.
Dengan program tersebut, masyarakat akan memiliki kepastian hukum atas tanahnya, investor akan tenang karena seluruh tanah terdata jelas, dan mafia tanah tidak akan memiliki celah untuk masuk.
“Dengan program PTSL yang berjalan baik dampak ekonomi bisa dirasakan. Saya yakin dengan program ini kabupaten-kabupaten menyusul, dan Bali pertengahan 2024 bisa jadi provinsi lengkap,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto usai menyerahkan delapan sertifikat tanah di Desa Lodtunduh, Gianyar, Rabu.
“Kami mendorong terus sinergi antara kantor pertanahan dan pemda Gianyar agar terus melakukan perbaikan data baik fisik maupun yuridis sehingga paling tidak akhir tahun 2023 Gianyar bisa dideklarasikan sebagai kabupaten lengkap,” kata dia.
Hingga saat ini, sebanyak 95 persen bidang tanah di Bali atau 1,9 juta dari 2,1 juta bidang telah tersertifikasi, dan khusus Gianyar telah mencapai 96 persen.
Hadi berharap agar Gianyar menyusul Badung, yaitu kabupaten pertama di Indonesia yang besok Kamis (25/5) akan dideklarasikan sebagai kabupaten lengkap.
Menurutnya, salah satu yang membuat Kabupaten Gianyar cepat dalam mengurus sertifikat tanah adalah berkat kerja sama pemerintah daerah yang gencar mengajak warga melakukan gema patas sejak tahun lalu.
“Program gema patas memang sudah dilaksanakan dengan baik khususnya di Gianyar, memang betul ini (memasang patok) untuk anti serobot, anti caplok, dan anti cekcok. Kalau sertifikatnya sudah baik, artinya secara spasial tidak akan ada tumpang tindih, kemudian bisa dimasukkan dalam sistem digital baik fisik maupun yuridis akurat,” jelas Hadi Tjahjanto.
Menteri ATR/BPN menyampaikan bahwa upaya gema patas adalah hal yang penting, di mana tujuannya untuk menentukan batas kepemilikan tanah.
Hal ini akan mempermudah pemerintah daerah, sehingga ketika batasnya sudah ditentukan, data terakumulasi, maka pihaknya hanya perlu pemetaan dan mengeluarkan sertifikat.
Di hadapan delapan masyarakat penerima sertifikat tanah, Hadi menjelaskan keuntungan dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang mereka lakukan.
Dengan program tersebut, masyarakat akan memiliki kepastian hukum atas tanahnya, investor akan tenang karena seluruh tanah terdata jelas, dan mafia tanah tidak akan memiliki celah untuk masuk.
“Dengan program PTSL yang berjalan baik dampak ekonomi bisa dirasakan. Saya yakin dengan program ini kabupaten-kabupaten menyusul, dan Bali pertengahan 2024 bisa jadi provinsi lengkap,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023